Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

8 Cara Menuju Kebahagiaan Lebih Besar di 2025 Berdasarkan Sains

5 Januari 2025   16:00 Diperbarui: 5 Januari 2025   15:10 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebahagiaan merupakan hal yang didambakan banyak orang. Meskipun ada faktor genetik yang mempengaruhi tingkat kebahagiaan seseorang, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang pasif dan hanya terjadi begitu saja.

Kita dapat secara aktif mengubah kebiasaan dan pola pikir untuk meningkatkan rasa bahagia dalam hidup.

Penulis dalam artikel ini akan membahas delapan cara berbasis sains untuk meraih kebahagiaan lebih besar di tahun 2025, berdasarkan artikel dari BBC Future.

Penulis utama artikel di BBC Future menyajikan delapan kiat ilmiah untuk meningkatkan kebahagiaan. 

Kiat pertama menekankan pentingnya pertemanan di usia lanjut.

Meskipun jaringan sosial cenderung mengecil seiring bertambahnya usia, tetaplah terbuka terhadap pertemanan baru sangat bermanfaat.

Pertemanan menawarkan manfaat berbeda dari hubungan keluarga, karena bersifat sukarela dan cenderung lebih menyenangkan.

Selain meningkatkan kesejahteraan psikologis, pertemanan juga meningkatkan fungsi kognitif dan kesehatan fisik.

Berbagi momen berkesan, seperti menyaksikan gerhana matahari, dapat mempererat ikatan pertemanan.

Kiat kedua adalah mempraktikkan "confelicity", kebalikan dari empati yang berfokus pada berbagi kesedihan. Confelicity, yang berarti berbagi kebahagiaan, sama pentingnya dalam menjaga pertemanan.

Merayakan keberhasilan teman dan menunjukkan antusiasme merupakan kunci pertemanan yang sehat. Reaksi pasif atau meremehkan prestasi teman dapat merusak hubungan.

Kiat ketiga menyarankan untuk melakukan kegiatan sukarela. 

Penelitian menunjukkan bahwa membantu orang lain memberikan kepuasan yang lebih besar daripada menghargai diri sendiri.

Kegiatan sukarela bahkan dapat membantu mengatasi kondisi serius seperti nyeri kronis dan depresi. Merawat hewan peliharaan atau tanaman juga memiliki dampak positif bagi kesehatan.

Beberapa penyedia layanan kesehatan bahkan meresepkan kegiatan sukarela sebagai intervensi kesehatan yang efektif.

Kiat keempat adalah menjelajahi sejarah keluarga. 

Mempelajari sejarah keluarga dapat meningkatkan rasa kepuasan dan kesejahteraan.

Menelusuri silsilah keluarga memberikan rasa kontrol atas hidup dan pemahaman yang lebih dalam tentang posisi kita di dunia.

Kisah-kisah leluhur yang mengatasi kesulitan dapat menjadi inspirasi dan kekuatan.

Kiat kelima adalah menulis daftar hal-hal baik. 

Mencatat tiga hal baik yang terjadi setiap hari, sekecil apapun, dapat meningkatkan suasana hati. Ini bisa berupa peristiwa besar atau hal-hal kecil seperti bertemu teman lama atau menikmati pemandangan indah.

Kiat keenam adalah menantikan aktivitas menyenangkan. 

Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa antisipasi aktivitas menyenangkan sama bermanfaatnya dengan aktivitas itu sendiri. 

Dengan rutin menantikan kegiatan yang menyenangkan, kita dapat memprogram otak untuk menjadi lebih optimis.

Kiat ketujuh, yang mungkin mengejutkan, adalah tidak melakukan apa pun. 

Terlalu fokus pada kebahagiaan justru dapat menghambat perasaan bahagia. Meningkatkan ekspektasi dapat menyebabkan kekecewaan. 

Sikap stois dan menerima pasang surut kehidupan lebih bermanfaat.

Kiat terakhir adalah mengurangi konsumsi kafein. 

Meskipun kafein memiliki manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat mengganggu tidur dan menyebabkan sakit kepala, mual, dan kecemasan. 

Disarankan untuk menghindari kafein delapan jam sebelum tidur dan membatasi konsumsi hingga 400mg per hari.***

Kesimpulan:

Meningkatkan kebahagiaan dapat dicapai melalui berbagai cara yang didukung oleh sains.

Dari memperkuat pertemanan hingga melakukan kegiatan sukarela, menjelajahi sejarah keluarga hingga menantikan hal-hal menyenangkan, semua kiat tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan.

Yang terpenting adalah keseimbangan dan penerimaan diri, dengan menyadari bahwa mengejar kebahagiaan secara berlebihan justru dapat kontraproduktif.

Dengan menerapkan kiat-kiat ini secara konsisten, kita dapat melangkah menuju tahun 2025 yang lebih bahagia dan lebih bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun