AI tidak dapat merasakan emosi, memiliki keinginan, atau membangun kepercayaan seperti manusia. Hubungan dengan AI menjadi tidak seimbang dan tidak memberikan manfaat emosional yang sama seperti hubungan manusia-manusia.
Kedua, Penurunan Interaksi Manusia:
Waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan AI mengurangi waktu yang tersedia untuk hubungan manusia-manusia, yang merupakan faktor penting dalam perkembangan dan kesejahteraan manusia.
Ketiga, Kerentanan Emosional:
Manusia yang terikat dengan AI dapat mengalami kesulitan dalam membangun dan memelihara hubungan dengan manusia lain, karena mereka mungkin mengandalkan AI untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka.
Keempat, Eksploitasi Emosional:
Pengembangan AI yang dirancang untuk menciptakan hubungan emosional dengan manusia dapat dianggap sebagai eksploitasi, karena AI tidak memiliki kapasitas untuk merasakan emosi yang sama seperti manusia.
Penulis menyimpulkan bahwa hubungan manusia-AI menimbulkan risiko serius bagi individu dan komunitas.
Untuk mengurangi potensi kerusakan, penulis menyarankan penerapan batasan etis dalam hubungan manusia-AI.
Penulis menyarankan beberapa langkah untuk melindungi manusia dari potensi bahaya hubungan dengan AI:
Batasan Legal:Â