Dalam sebuah kotbahnya di suatu peringatan hari buruh tepatnya setahun yang lalu di Katedral Jakarta, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo  mengatakan Bekerjalah untuk mewujudkan martabat manusia.
Mgr. Ignatius Suharyo yang juga adalah Uskup Agung Jakarta itu menjelaskan soal bekerja menurut keyakinan Kristiani bahwa manusia yang bekerja terdiri dari badan, jiwa, dan roh.
Selanjutnya dijelaskan bahwa l itulah yang namanya antropologi kristiani bahwa seorang bekerja untuk :
Mencari Nafkah
Seseorang yang bekerja mencari nafkah agar kebutuhan jasmaninya terpenuhi.
Memenuhi Kerinduan JiwaÂ
Kerinduan jiwa manusia di dalam bekerja itu akan terpenuhi kalau melalui pekerjaan ia mampu mengaktualisasikan dirinya, bekerja sesuai dengan pilihannya, bekerja sesuai dengan cita-citanya.
Tetapi tidak jarang karena kompleksitas masalah pekerjaan, kurangnya lapangan kerja, terbatasnya kemampuan dan sebagainya, tidak sedikit dari antara kita yang terpaksa melakukan pekerjaan yang tersedia namun tidak sesuai dengan pilihan kita.
Dengan demikian, pekerjaan yang kita laku bukan menjadi kesempatan untuk mengaktualisasikan diri, tetapi sebatas mencari nafkah karena bekerja di dalam bidang yang tidak kita cita-citakan.
Misalnya seseorang ingin bekerja di dalam bidang pendidikan tetapi karena terpaksa, tidak ada lapangan sebagai pekerja pendidikan, ia terpaksa melakukan pekerjaan apapun yang tersedia.
Mgr. Ignatius Suharyo mengatakan  titik itulah  yang akan memberikan makna kepada pekerjaan, apapun itu, kalaupun harus terpaksa bekerja dalam pekerjaan yang tidak diiinginkan, sebagai orang beriman kita diundang bekerja untuk memenuhi kerinduan rohani kita, mewujudkan martabat manusia.