"Janganlah kita lelah berbuat baik, karena jika kita tidak menyerah, pada waktu yang tepat kita akan menuai panen yang baik." (Galatia 6:9). Ayat tersebut memiliki makna dalam berbuat kebaikan, kita tidak boleh mudah merasa lelah atau putus asa. Kita harus terus melakukan kebaikan dan menanamkan nilai-nilai positif karena pada saat yang tepat, kita akan memetik hasil yang baik.
c. Agama Hindu
"Satyam vada, dharmam chara" yang artinya "Katakanlah yang benar, lakukanlah yang benar" (Mahabharata, Anusasana Parva, 113.8). Kutipan tersebut dari kitab Mahabharata mengajarkan pentingnya berkata jujur dan bertindak dengan cara yang benar, sesuai dengan ajaran Dharma. Dalam ajaran Hindu, Dharma adalah hukum yang mengatur tata cara hidup manusia.
d. Agama Buddha
"Jangan melakukan kepada orang lain apa yang tidak kamu suka dilakukan kepadamu" (Dhammapada, 5:15). Kutipan tersebut dari kitab Dhammapada mengajarkan prinsip dasar agama Buddha, yaitu "Empati" atau "Karma". Buddha mengajarkan bahwa kita harus bersikap empati dan tidak melakukan kejahatan kepada orang lain karena apa yang kita tanamkan, akan kita tuai.
e. Agama Konghucu
"Melakukan kebaikan adalah sama dengan menanamkan padi. Ketika padi sudah tumbuh, ia akan memuaskan kebutuhan manusia." (Lunyu, 12.22). Kutipan tersebut dari kitab Lunyu mengajarkan bahwa setiap orang harus berusaha untuk melakukan kebaikan karena hasil dari perbuatan kebaikan akan membawa kebahagiaan pada diri sendiri dan orang lain.
4. Nilai-Nilai Tolong Menolong
Nilai ini menekankan pentingnya saling membantu, mendukung, dan berbagi dengan sesama manusia dalam situasi yang membutuhkan. Tolong-menolong adalah cermin dari naluri kemanusiaan kita yang mendasar, yang menuntut kita untuk mengangkat beban orang lain, meringankan penderitaan, dan memperkuat ikatan sosial yang saling bergantung.
a. Agama Islam
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya." (QS Al-Maidah: 2). Ayat tersebut mengajarkan bahwa tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan takwa merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, sebaliknya, tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran sangat dilarang.