Mohon tunggu...
Irul
Irul Mohon Tunggu... Guru - xxxxx

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kafir, Oh Kafir

4 Maret 2019   20:50 Diperbarui: 4 Maret 2019   20:59 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Al Qur'an sebagai titik epicentrum dari segala atribut keagamaan adalah sesuatu yang rumit dan kompleks. Berbagai konsep tentang Tuhan, malaikat, syetan, wahyu,nabi, akherat dan lain-lain sangat sulit dipahami. Belum lagi proses periwayatannya, pengumpulan bukti, penulisan, pembukuan dan seterusnya memerlukan penelitian yang tidak sederhana serta melibatkan banyak disiplin ilmu.

 Menempatkan "teks" dalam kedudukan yang sangat tinggi adalah kecenderungan semua agama yang memilki kitab suci. Wujud modern dari kecenderungan itu adalah fundamentalisme dengan pemahaman agama yang literalis, skiripturalistik dan bibliolatrik. Jika ini berlebihan, maka dimensi manusia (ghayab al-insan) akan hilang dari modus keberagamaan. Dan manusia menjadi terasing dari pengalaman spiritualnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun