Dan karakter ksatria yang asli ini sangat jelas dan terang benderang ada pada diri Prabowo. Bukan hanya sekedar kata-kata yang sering kita dengar seperti "pejuang politik", "pasang badan" atau memang kata "ksatria" itu sendiri yang meluncur dari bibirnya.
Hal yang akhirnya sangat membantu saya dalam menebak reaksi, tindakan dan statement apa yang akan diambil beliau dalam setiap kejadian atau masalah. Untuk membantu pemahaman sifat dan sikap beliau, berikut saya coba paparkan 7 pilar bushido (jalan ksatria) yang sudah terbentuk pada diri Prabowo, yaitu:
1. GI - The Truth: Kebenaran
Kebenaran adalah titik kulminasi pencarian manusia yang tertinggi dalam hidupnya. Karena nilai kebenaran yang tertinggi hanya ada satu dan satu-satunya, yaitu Tuhan.
Hal yang membuat kita akhirnya paham kenapa Prabowo begitu dekatnya dengan para ulama. Boleh cek foro-foto yang beredar di social media dan gesture tubuhnya saat bertemu mereka ini. Ya karena beliau ingin terus mendapatkan update dan peringatan dari para ahli "kebenaran" untuk mempertegas dan menjaga jalan yang akan di tempuhnya agar tidak melenceng dari arti kebenaran itu sendiri.
2. MEIYO - Respect & Honor : Menghormati dan Kehormatan
Nah, inilah yang sering membuat banyak orang kebingungan dengan Prabowo yang sering melakukan sikap "salute" atau menghormat kepada siapapun. Dari presiden SBY, lawan politik, wartawan, kadernya bahkan ke pak Wiranto. Padahal beliau sudah sama-sama pensiun. Fasis? hahahhaa...
[caption id="attachment_339549" align="aligncenter" width="459" caption="Menghormati dahulu untuk menjadi terhormat"]
Begini ,sikap menghormati ini merupakan gambaran dan nilai dasar kehormatan bagi para "ksatria". baik simbolik maupun bahasa tubuh lain seperti membungkuk ala jepang (rei) atau mengangguk dan tersenyum ala Jawa, dengan kata lain seorang ksatria hanya dapat dikatakan memiliki sebuah kehormatan dalam dirinya, bila ia tahu bagaimana cara menghormati orang lain terlebih dahulu.
3. MAKOTO - Honesty & Sincerity: Kejujuran dan Ketulusan
Ya, saya tahu dalamnya lautan bisa ukur--dalamnya hati siapa yang tahu. Namun coba perhatikan statement Prabowo di socmed atau forum-forum internet awal tahun 2000-an. gaya bahasa dan kata-katanya ya itu-itu saja. tidak berubah.