Mohon tunggu...
Srikandi AyuPermadani
Srikandi AyuPermadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN KHAS Jember

Santai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Humanisme Serta Penerapannya dalam Pembelajaran

10 Juni 2024   08:39 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:57 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori adalah argumen yang didasarkan pada penemuan dan penelitian didukung oleh data dan bukti (Raiz, 2012). Teori belajar adalah sebuah metode menggambarkan bagaimana orang belajar sehingga mereka dapat membantu kita untuk memahami proses alami dalam pendidikan. Cahyo membantah teori terseb. Menurutnya, pembelajaran dapat diartikan sebagai prinsip dan pola pembelajaran umum dan dikonfirmasi oleh penelitian (Rachmawati, 2015). Untuk mencapai hal tersebut, guru memegang peranan penting Guru bertanggung jawab memimpin siswanya dalam kegiatan pendidikan memberi dan menerapkan ilmu dalam kehidupannya, memberikan dan memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya dengan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Metode yang digunakan guru masih relevan tradisional, sehingga memberikan kesan siswa belajar secara pasif. Oleh karena itu, teori belajar diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran bisa bermakna. Teoribelajar ini dapat kita sebut sebagai teori belajar Humanism. Dalam teori humanism, pendidik tidak hanya mentransferkan pengetahuan atau nilai saja, melainkan pendidik mesti merancang peserta didiknya dengan kasih sayang supaya peserta didik dapat lebih peka terhadap lingkunganny

A. Pengertian Teori Belajar Humanisme

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kita menemukan 18 guma dari kata dasar manusia yang kesemuanya mempunyai arti yang berbeda-beda. Arti kata "manusia" adalah: (1) manusiawi, (2) manusiawi (baik hati, mulia, dsb). Kata "humanis" mempunyai arti sebagai berikut: 1) orang yang memimpikan dan memperjuangkan kehidupan sosial yang lebih baik berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan; pelayan kepentingan kemanusiaan dan (2) penganut ideologi yang menganggap manusia sebagai objek terpenting. Lebih jauh lagi, humanisme adalah keyakinan bahwa manusia memiliki nilai yang sama sebagai prinsip dasar hubungan yang positif, beradab, dan adil. Menurut humanisme, manusia mempunyai hak untuk mengembangkan hubungan dan kepribadiannya sendiri, serta mempunyai kendali atas kehidupan dan perilakunya. Menurut humanisme, tujuan belajar adalah menjadikan manusia seperti manusia lainnya. Siswa yang sukses menunjukkan kesadaran terhadap diri sendiri dan lingkungannya. Beberapa poin penting dari teori humanism ini, yaitu :

1. Pentingnya ekspresi diri

2. Peran dan konteks pribadi 

3. Kesadaran diri dan pemberdayaan

4. Pendidikan yang berpusat pada siswa 

5. Pentingnya pengalaman dan refleksi 

6. Pendidikan Holistik 

7. Menekankan pentingnya tanggung jawab  seseorang atas tindakannya 

B. Tujuan Belajar Menurut Aliran Belajar Humanisme

Tujuan pendidikan humanistik adalah menciptakan proses dan pola pendidikan yang selalu menempatkan manusia sebagai manusia. Artinya, orang- orang dengan segala kemampuan yang memerlukan bimbingan, baik potensi fisik, psikis, maupun spiritual. Perlu diketahui bahwa potensi setiap orang berbeda-beda. Semua itu memerlukan sikap bijak untuk memahami dan menghormati satu sama lain, serta selalu menempatkan masyarakat pada tempatnya masing-masing, yang merupakan cara paling benar dalam melaksanakan pendidikan kemanusiaan. Dan hal ini sebenarnya tertuang dalam ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Hadits, dan kedua sumber pendidikan Islam ini sebenarnya mengandung ajaran tentang perolehan dan penerapan nilai-nilai kemanusiaan secara terus menerus dalam kehidupan ini. dunia pendidikan.

Tujuan inti dari teori humanistik ini adalah agar siswa dan guru fokus pada proses pembelajaran di mana siswa menemukan jalan dan sistem pendidikannya. Pada saat yang sama, guru menjadi asisten yang dapat membimbing siswa menemukan sistem pendidikannya tanpa mengganggu pembelajarannya.

C. Kelebihan Dan Kekurangan Dalam Teori Belajar Humanisme

* Kelebihan:

1. Karakterisasi pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis peristiwa sosial.

2. Siswa merasa senang, berinisiatif dalam belajar.

3. Guru menerima siswa apa adanya, memahami pemikiran siswa.

4. Siswa diharapkan secara bertahap berusaha menjadi diri terbaiknya dan memberikan dampak besar pada psikologi dan budaya populer.

5. Selalu mengedepankan isu-isu yang bernuansa demokratis, partisipatif, dan bernuansa kemanusiaan.

 Kekurangan:

1. Tidak akan berhasil tanpa lingkungan yang mendukung karakter individu, motivasi dan proses belajar, sulit diterapkan dalam suasana yang lebih praktis.

2. Siswa berjuang untuk mengenal diri dan potensinya.

3. Tidak mudah untuk memverifikasi teori humanistik, ada banyak konsep dalam psikologi humanistik.

4. Masih banyak konsep yang kabur dan subjektif seperti ekspresi diri dalam psikologi humanistik.

5. Beberapa kritikus menyangkal bahwa konsep ini mencerminkan cita-cita dan nilai-nilai Maslow.

D. Ciri-ciri Teori Belajar Humanisme

Menurut teori ini, guru yang baik adalah Guru yang mempunyai selera humor, jujur, menarik dan lebih demokratis dapat berkomunikasi secara mudah dan alami dengan siswa. Ruang kelas lebih terbuka dan mudah beradaptasi terhadap perubahan. Namun kritik terhadap teori humanistik masih mempunyai beberapa argumentasi. :

1. Teori humanistik terlalu optimis dan gagal mengatasi sisi buruk sifat manusia

2. Teori humanistik, seperti teori psikodinamik, tidak mudah diuji. Banyak konsep dalam psikologi humanistik, seperti keberhasilan aktualisasi diri, masih kabur dan subjektif. Beberapa kritikus berpendapat bahwa konsep ini mungkin mencerminkan nilai dan cita-cita Maslow sendiri.

3. Psikologi humanistik mengalami refraksi terhadap nilai-nilai individualistis.

4. Menekankan proses realisasi diri setiap individu. Proses adalah inti dari pembelajaran. Meliputi peran aspek kognitif dan afektif.

5. Utamakan tindakan, pengetahuan atau wawasan pribadi.

E. Prinsip-Prinsip Teori Belajar Humanisme

* Keinginan belajar

Menurut Rogers, setiap orang mempunyai keinginan untuk belajar. Konsep rasa ingin tahu ini. merupakan asumsi dasar belajar mengajar dari sudut pandang humanistik. Dengan demikian, proses pembelajaran dengan menggunakan teori ini dapat dilakukan dengan membuka minat siswa.

* Pembelajaran yang bermakna

Prinsip pembelajaran bermakna dijelaskan. siswa hanya belajar dengan cepat dan berhasil jika materi yang dipelajari bermakna bagi mereka. Hal ini kemungkinan besar terjadi bila materi yang dipelajari siswa relevan dengan kebutuhan dan niat siswa.

* Belajar tanpa ancaman apa pun

Apabila proses belajar mengajar berlangsung dalam lingkungan yang bebas dari ancaman yang dapat mengganggu atau bahkan merugikan siswa, maka proses belajar siswa akan lebih mudah.

* Belajar harus dilakukan atas inisiatif sendiri

Prinsip self-initiated learning menjelaskan bahwa pembelajaran akan lebih efektif bagi siswa apabila prosesnya dilakukan atas inisiatif sendiri dan mencakup perasaan dan pikiran siswa, akan bermakna dan bermakna. 

* Belajar dan berubah

Rogers menjelaskan, proses belajar yang paling bermanfaat bagi siswa adalah yang berkaitan dengan proses belajar sendiri Ilmu pengetahuan terus berkembang dan berkembang pesat hingga saat ini. Oleh karena itu, siswa memerlukan individu (guru) yang mampu belajar dalam lingkungan yang terus berubah dan berubah.

F. Tokoh Aliran Belajar Humanisme

1. Bloom dan Krathwohl

Merupakan pengikut aliran humanis. Mereka lebih fokus pada apa yang perlu dikuasai orang (sebagai tujuan pembelajaran) setelah mereka mengalami peristiwa pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang disajikan di dalamnya dikelompokkan menjadi tiga bidang yang dikenal dengan Taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom memungkinkannya menginspirasi banyak guru untuk mengembangkan teori dan praktik pembelajaran. 

2. Teori humanistik Honey dan Mumford

Membagi peserta didik menjadi empat tipe, yaitu tipe aktif, tipe pragmatis, tipe reflektif, dan tipe teoretis.Tipe aktif Ini adalah spesies dengan semangat kepemimpinan. Membahasnya mudah dan spontan. Dalam kasus yang jarang terjadi, tipe aktif juga menikmati kompetisi. Tipe pembelajaran aktif tentu saja mengedepankan diskusi. Beralih ke tipe pragmatis yang bersifat praktis. Mereka juga senang mempraktikkan apa yang mereka pelajari. Wajar saja jika orang pragmatis tidak menyukai teori ini.

3. Carl R Rogers

Dalam psikologi humanistik, Carl Rogers menggunakan dua konsep. Konsep pertama adalah manusia dapat memberdayakan dirinya untuk belajar, menganalisis, memahami, dan memecahkan masalah. Konsep kedua adalah kebebasan belajar (free learning theory). Merujuk pada pendidikan yang bertujuan untuk mengantarkan peserta didik menuju kemandirian dan kebebasan (Sanusi, 2013). Carl Rogers juga percaya bahwa pengalaman hidup seseorang menentukan kontribusi yang akan ia berikan di kemudian hari. memfokuskan hidupnya sepenuhnya pada kepuasan kebutuhan internalnya. Dari pengalaman tersebut siswa menemukan hal lain yang dapat meningkatkan semangat siswa.

4. Abraham Maslow

Perspektif humanistik menuntut kebebasan siswa untuk mengembangkan potensinya dan menemukan jalan hidupnya sendiri (Santrock, 2009). Kaum humanis meyakini bahwa peserta didik adalah individu yang mempunyai otonomi dalam menentukan tujuan hidupnya sendiri. Siswa belajar bertanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Sebagai pendiri aliran psikologi humanistik, Maslow berpendapat bahwa manusia berusaha untuk mengetahui dan menghargai dirinya sebaik mungkin.

5. Menurut Kolb

Pembelajaran ini dapat dibagi menjadi empat tahap, antara lain: pengalaman konkrit, pengalaman reflektif dan kreatif, konseptualisasi, dan eksperimen aktif. Tahapan-tahapan tersebut bersifat terus menerus dan tidak langsung dirasakan oleh siswa (Nurjon, 2016). Pengalaman nyata (tangible experience) adalah pengalaman yang dialami langsung oleh siswa. Namun siswa masih belum mengetahui mengapa percobaan tersebut terjadi. Dapat dikatakan ini merupakan tahap pertama dalam proses pembelajaran. 

G. Penerapan Teori Belajar Humanisme Dalam Pembelajaran

Teori humanistik sangat membantu guru memahami arah pembelajaran dalam skala yang lebih luas, yaitu dalam semua kegiatan dan konteks pembelajaran akan selalu mengupayakan pembelajaran yang praktis dan cepat, dimanapun berada, Namun kontribusi teori ini sangat besar. Dalam praktiknya, teori humanistik ini mencoba membuat siswa berpikir bersifat induktif, menekankan pengalaman, dan memerlukan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah untuk menerapkan teori ini :

a. Langkah pertama yang perlu Anda persiapkan adalah menentukan tujuan pembelajaran, menentukan apa yang ingin dicapai dari proses pembelajaran.

b. Penyusunan bahan kajian sesuai tujuan awal menjamin agar materi yang disampaikan tidak meluas dan tidak efektif.

c. Hal penting berikutnya adalah menentukan tingkat keterampilan siswa. Amati orang-orang untuk menilai keterampilan analitis, kapasitas penyerapan, dan perilaku mereka.

d. Menyortir dan menganalisis topik materi yang diminati dan ingin diikuti oleh siswa.

e. Pendidik juga harus menciptakan fondasi lembaga pembelajaran yang dirancang secara efektif.

f. Mengarahkan siswa untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran.

g. Membimbing siswa untuk memahami arti dan pentingnya pengalaman belajar mereka.

h. Mendorong siswa untuk lebih sering melakukan penerapan serupa di luar proses pembelajaran.

i. Melakukan evaluasi secara berkala sepanjang proses pembelajaran.

Dalam penyusunan bahan ajar, guru harus secara berkala melakukan transformasi pengajarannya menggunakan perangkat pembelajaran digital,yakni:

a. Pada awal pertemuan guru dapat memberikan motivasi terhadap keinginan dan minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

b. Tujuan pembelajaran sudah dijelaskan oleh guru, namun apabila ada siswa yang belum memahaminya dapat dijelaskan kembali untuk memastikan siswa benar-benar memahami arah pembelajaran.

c. Penting bagi guru atau tutor untuk memahami sifat dan sifat siswa yang diajarnya agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan siswa.

d. Dukung sumber materi dengan berbagai alat kreatif, seperti buku atau modul pengajaran dan perangkat audiovisual, agar siswa tidak bosan.

e. Menjamin komunikasi yang baik dengan siswa agar proses pembelajaran tetap terkendali.

f. Mendorong siswa untuk meningkatkan kemampuan kreatifnya, peka terhadap diri sendiri dan lingkungan.

g. Menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

h. Menyelenggarakan kegiatan yang mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses pendidikan.

Kesimpulan

Seperti namanya, teori humanistik merupakan teori pendekatan pembelajaran yang lebih humanistik atau humanistik. Bukan karena teori lain tidak manusiawi, namun untuk memberikan proses pengalaman belajar yang relevan bagi siswa yang terlibat. Dengan demikian, siswa yang menggunakan metode pendidikan ini mencapai hasil yang maksimal karena mengalami proses belajar yang lebih baik. Hasil yang maksimal di sini bukan sekedar nilai bagus di bidang akademik, tapi juga membuat Anda menjadi pribadi yang jauh lebih baik.

Dari sinilah peran guru, meski terkesan minim, nyatanya memegang peranan yang sangat besar. Membimbing siswa dan terus memotivasi mereka juga tidak mudah, hal ini tidak hanya dapat dilakukan dengan membaca panduan perjalanan, tetapi juga melalui pengalaman guru dalam mampu menyikapi siswanya.

Selain itu, pendidikan humanistik juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa atas pembelajarannya sendiri, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar di masa depan. Oleh karena itu harus ada kerja sama yang baik, seimbang dan saling pengertian di antara keduanya. Namun sebagai teori yang dikembangkan secara manusiawi, teori humanistik ini tidak selalu dapat diterapkan secara merata pada setiap anak, terutama karena setiap orang berbeda dalam kemampuan dan perilakunya. Hal yang sama juga berlaku pada teori-teori lainnya, seperti teori kognitif dan teori behavioral, meskipun pada prinsipnya masing-masing teori saling berkaitan dan saling melengkapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun