Seperti namanya, teori humanistik merupakan teori pendekatan pembelajaran yang lebih humanistik atau humanistik. Bukan karena teori lain tidak manusiawi, namun untuk memberikan proses pengalaman belajar yang relevan bagi siswa yang terlibat. Dengan demikian, siswa yang menggunakan metode pendidikan ini mencapai hasil yang maksimal karena mengalami proses belajar yang lebih baik. Hasil yang maksimal di sini bukan sekedar nilai bagus di bidang akademik, tapi juga membuat Anda menjadi pribadi yang jauh lebih baik.
Dari sinilah peran guru, meski terkesan minim, nyatanya memegang peranan yang sangat besar. Membimbing siswa dan terus memotivasi mereka juga tidak mudah, hal ini tidak hanya dapat dilakukan dengan membaca panduan perjalanan, tetapi juga melalui pengalaman guru dalam mampu menyikapi siswanya.
Selain itu, pendidikan humanistik juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada siswa atas pembelajarannya sendiri, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar di masa depan. Oleh karena itu harus ada kerja sama yang baik, seimbang dan saling pengertian di antara keduanya. Namun sebagai teori yang dikembangkan secara manusiawi, teori humanistik ini tidak selalu dapat diterapkan secara merata pada setiap anak, terutama karena setiap orang berbeda dalam kemampuan dan perilakunya. Hal yang sama juga berlaku pada teori-teori lainnya, seperti teori kognitif dan teori behavioral, meskipun pada prinsipnya masing-masing teori saling berkaitan dan saling melengkapi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H