Mohon tunggu...
Sriwanti
Sriwanti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Menelaah Penyusutan Aktiva Tetap

28 November 2015   13:50 Diperbarui: 28 November 2015   14:14 2114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Harga perolehan dikurangi dengan taksiran nilai residu merupakan harga perolehan yang dapat disusutkan (depreciable cost), yaitu harga perolehan aktiva yang akan dibebankan ke pendapatan di masa depan.

Metode Penyusutan

Standar Akuntansi Keuangan (2004;17.3) mengenai penyusutan menyatakan bahwa :

“Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis. Metode manapun yang dipilih, konsistensi dalam penggunaannya adalah perlu, tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan pertimbangan perpajakan, agar dapat menyediakan daya banding hasil operasi perusahaan dari periode ke periode.”

Ada beberapa metode penyusutan yang dapat diterapkan untuk menyusutkan aktiva tetap. Yang mana metode yang diterapkan pada suatu aktiva tetap belum tentu dapat diterapkan pada aktiva tetap lainnya dikarenakan perbedaan sifat dan cara penggunaannya. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan baik metode yang dipilih untuk setiap jenis aktiva.

Temy Setiawan (2012;101) menyatakan bahwa ada beberapa metode penyusutan (depresiasi), antara lain :

  1. Metode garis lurus (Straight Line Method)
  2. Metode saldo menurun ganda (Double Declining Balance Method)
  3. Metode jumlah angka tahun (Sum of Years Digit Method)
  4. Metode unit produksi (Productive Output Method)

Metode garis Lurus

Metode garis lurus merupakan metode yang paling sederhana sehingga banyak diterapkan oleh perusahaan. Menurut Zaki Baridwan (2004;309) perhitungan depresiasi dengan metode garis lurus didasari pada anggapan :

  1. Kegunaan ekonomis dari suatu aktiva akan menurun secara proporsional setiap periode.
  2. Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tuap periode jumlahnya relatif tetap.
  3. Kegunaan ekonomis berkurang karena terlewatnya waktu.
  4. Penggunaan (kapasitas) aktiva tiap-tiap periode relatif tetap.

Dengan anggapan diatas, metode garis lurus sebaiknya digunakan untuk menghitung depresiasi gedung, mebel dan alat-alat kantor. Besarnya beban penyusutan dengan metode ini tetap setiap periodenya tidak dipengaruhi oleh kegiatan dalam perusahaan. Adapun formulasi metode penyusutan adalah sebagai berikut :

Beban Penyusutan = (Harga Perolehan - Nilai residu) / Umur Ekonomis

Metode Saldo Menurun Ganda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun