" Secara pengalaman pribadi, saya tidak mendapatkan semacam stigma diskriminasi yang luar biasa dari teman-teman atau siapapun, di luar dari keluarga , tetapi justru sebenarnya yang saya dapatkan itu stigma dan diskriminasi itu ada di lingkungan keluarga itu khususnya, dimaksud bapak ibu dan saudara ya, tapi kalau di luar dari sepupu, tante tidak seperti itu, dan Alhamdulillah ini yang membuat saya bisa keluar safety, masak  ya sampai bisa seperti ini, sampai bisa kembali percaya diri dan bisa berkarya lagi, "  demikian disampaikan Ardiansyah seorang PMK  di Bulukumba yang kebetulan jadi narasumber pada acara talkshow kali ini.
Narasumber ketiga, Asken Siaga selaku  Eksekutif Director NRL Indonesia : " Merujuk pada  visi misi organisasi kami untuk Indonesia yang bebas kusta dan konsekuensinyadan misinya mencegah, mengobati, mengurangi diskriminasi atau dan untuk meningkatkan inklusi di Indonesia , jadi kita bergerak dari visi misi  sebagai organisai non-pemerindah, NRL belum menyentuh di area-area  pencegahan dan pengendalian kusta yang belum tersentuh oleh pemerintah atau aktor lain yang belum disentuh, atau belum mau disentuh, jadi ini adalah soal sentuhan  , ini antara mau dan mampu jadi NRL coba masuk  di gab-gab itu" demikian penjelasan  Pak Asken.
Strategi pencegahan kusta di Indonesia selama ini yang mungkin  sudah dilakukan atau sedang  dilaksanan oleh @NLRIndonesia.
Setelah mengikuti talkshow #SuaraIndonesiaBebasKusta mari kita berpikir positif terhadap penderita kusta, kenali ciri-ciri kusta agar bisa segera diobati dan ditangani dengan baik. Stop Stigma negatif  dan diskriminasi terhadap pasien kusta.
Agar setelah sembuh mereka dapat hidup normal seperti masyarakat pada umumnya. Maka mantan penderita kusta mendapat pelatihan-pelatihan untuk bermacam kegiatan agar mantan penderita kusta bisa hidup mandiri kembali.
Tulisan ini juga tayang di blog pribadi srisubekti.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI