" Ingat Lela, kamu harus menepati janjimu. Kalau tidak kamu harus membayar semua hutang-hutangmu selama di Hongkong. Kamu mau jadi wanita gembel lagi setelah aku menyelamatkanmu. Ingat Lela kamu sekarang sudah berubah. Dan itu butuh biaya banyak yang telah aku keluarkan karena mencintaimu, Lela!" Ancam perempuan itu lagi.
" Aku bisa membuatku sangat menderita kalau kau ingkar janji! Cepat beresi pakaianmu dan kita segera pergi. Biar perceraianmu diurus oleh pengacara!" Kata  Tora, yang kali ini dituruti oleh Lela. Lela segera mengambil koper dan memasukkan kembali pakaian yang sempat dipakai selama seminggu di rumah. Dalam sekejap dia sudah siap meninggalkan kami lagi.
" Lela..!, jangan pergi!" Kata-kataku dan tangis Neta sudah tak digubris lagi. Hanya deru mobil Avanza sewaan yang tertinggal. Memecah kesunyian kampung kami, menjadi guncingan dengan nada satir dan sisnis yang aku dengar dari para tetangga.
Ya Tuhan! Lelaki macam apa aku ini, yang sangat lemah dalam melindungi keluargaku. Dan tak mampu menyelamatkan istriku sang pahlawan devisa terjatuh dalam kenistaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H