Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istriku Pahlawan Devisa yang Terjerumus

5 Mei 2023   21:39 Diperbarui: 5 Mei 2023   21:42 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Yah ! apa Mama jadi pulang ? ulang tahunku kurang 3 hari..kok mama tidak telpon" kata Neta yang walaupun umurnya baru lima tahun sudah pinter menghitung hari. Dia sudah memberi tanda lingkaran merah besar di kalender saat ulang tahunnya tiba.

" Kita tunggu saja Net, mudah-mudahan mamahmu, tidak mengingkari janjinya, kan mama selalu sayang Neta, " kataku membesarkan hati Neta walaupun aku sendiri tidak yakin akan kedatangan Lela.

Pagi-pagi sekali tepat di hari ulang tahun Neta, aku mendengar suara mobil berhenti tepat di depan rumah kami. Aku dan Neta yang sudah bangun sejak subuh segera berlari keluar dengan harapan itu Lela yang datang.

Seorang wanita berambut pendek warna kemilau ungu, dengan tindik di hidung, berkulit bersih dan bercelana ketat dan bersepatu Boots turun dari mobil dengan menyeret sebuah koper besar. Aku masih ragu apa itu Lela, aku hanya berdiri terpaku menyaksikannya. Kalau itu Lela aku sungguh tidak mengenalinya lagi, karena Lelaku yang dulu adalah wanita berhijab yang menutup auratnya. Sebelum akhirnya wanita itu lari berhambur pada kami.

" Maafkan saya, Mas...maafkan saya.." kata wanita itu bersimpuh di pelukku, dan aku masih terpaku tak tahu apa yang harus aku lalukan. Apakah aku harus jijik pada wanita ini atau aku harus merengkuhnya.

Air mataku tak tahan juga untuk jatuh, hatiku meleleh melihat air matanya, aku segera merengkuh dan memeluk wanita itu, setelah aku yakin kalau dia Lela, istriku.

" Maafkan aku juga yang membiarkanmu menjadi seperti ini " 

Neta rupanya tahu kalau itu mamanya dan ikut berhampur berpelukan bersama kami. Neta pun mendapat boneka cantik seperti yang telah dijanjikan mamanya.

Tapi sayang Lela hanya seminggu di rumah yang dulu diimpikannya, setelah itu ada perempuan bertato berwajah sangar yang menjemputnya. 

" Lela, kamu hanya punya waktu seminggu untuk mengurus perceraianmu. Ingat janjimu kita akan hidup bersama selamanya di Hongkong!" Kata perempuan itu. Yang ternyata adalah Tora. 

Lela awalnya sempat binngung karena dia begitu sayang pada Neta, dan tidak ingin meninggalkan Neta lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun