Kalau masih tetap membandell maka jasa "debt collector" pasti dimanfaatkan bank, untuk mengejar dan mengambil barang apa saja yang dimiliki. Menyakitkan dan sangat tidak tenang bukan hidupnya, dikejar "debt collector"?. Â Â
Kondisi ini juga merepotkan teman-teman se ruangan di kantor, karena setiap kali menerima telepon dari para penagih hutang dan orang yang datang untuk menemuinya.
Berteman dengan orang yang rajin berhutang, malas membayar sungguh menjengkelkan bukan ?. Hatinya sudah "mati", tidak dapat menerima nasehat untuk menghentikan perilaku suka berhutang.
Bagaimana tidak hutang, semua asetnya sudah diambil alih bank, dan struk gaji itu sejatinya sudah nol rupiah bahkan minus.
Artinya kalaupun masuk kerja setiap hari, sudah tidak mendapat gaji.
Kalau sudah begini, apakah berhutang masih menjadi motivator untuk rajin bekerja ?
Yagyakarta, 5 Agustus 2019 Pukul 21.37
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H