Menurut Kepala Desa Sidomulyo sering disapa Pak Gon kepada saya melalui pesan pribadi, desanya mendapat dana hibah untuk perbaikan akses jalan. Dana hibah dari Pemprov bisa turun beberapa kali dalam satu tahun.Â
Dengan dana hibah tersebut, jalan-jalan yang rusak bisa diperbaiki sesuai tingkat kerusakan dan fungsinya. Perbaikan jalan ada yang dipaving, beton dan aspal. Untuk 3 jenis perbaikan ini disesuaikan dengan fungsi dan kondisi jalan.
Perbedaan Karakteristik Perkerasan Jalan
Kita sering melihat perkerasan jalan tidak dengan aspal, tetapi ada yang dibeton dan paving blok. Perkerasan beton biasanya kita temui di jalan tol.
Sekarang tidak demikian, jalan desa pun bisa dibeton, tentunya dengan kapasitas bahan yang berbeda dengan jalan tol, seperti jalan menuju rumah saya. Pada April 2023 jalan tersebut mengalami perkerasan jalan beton.
Sementara jalan menuju Dukuh Wadeng perbaikannya dengan paving, jalan utama ke kantor desa perkerasan dengan aspal.Â
Dari 3 jenis perkerasan jalan, aspal, beton dan paving, memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Kita bisa menggunakannya sesuai karakter dan fungsi jalan tersebut.
Jalan paving
Paving blok merupakan material yang banyak disukai warga dengan alasan pemasangan dan pemeliharaan mudah. Biaya pemasangan pun lebih murah dibandingkan aspal dan beton.
Kita sering menemukan jalan paving di area pemukiman, gang kecil yang tidak dilalui kendaraan bermuatan berat. Hal ini karena jalan paving tidak nyaman untuk kendaraan dengan kecepatan tinggi. Jalan paving pun mudah bergelombang.Â