Bahkan jika di rumahnya belum punya rumput. Waktu istirahat digunakan Bu Man untuk ngarit rumput di sekitar pematang sawah.
Bagaimana Kondisi Rumahnya?
Saya sering ke Desa Pleset, karena tak jarang ketika membutuhkan tukang cangkul, mereka susah dihubungi melalui ponsel.
Bisa dimaklumi, sehari-hari di sawah, tidak mungkin memegang ponsel. Nomor kontak yang mereka berikan pun adalah nomor anaknya. Terkadang kalau hanya titip pesan, tidak tersampaikan dengan jelas.Â
Rumah warga yang bekerja di sawah, sebagian besar masih rumah Jawa yang terbuat dari kayu. Rumah itu bisa diangkat dan dipindah-pindah. Saya pun tidak tahu kenapa mereka tidak membuat rumah permanen dari batu-bata.
Mungkin alasan kuat karena daerahnya rawan banjir, bisa juga tidak memikirkan memiliki rumah permanen.Â
Bagi mereka yang penting bisa berteduh, tidur, istirahat. Kenyamanan tidak selamanya dari rumah mewah, tetapi kesederhanaan.
Saya salut kepada ibu-ibu yang ke sawah untuk tandur. Mereka tidak memikirkan kulit wajah kusam, berjerawat, pecah-pecah.Â
Bekerja di sawah itu pekerjaan berat. Saya baru cek listrik saja, tidak pernah ketinggalan memakai pelembab, kacamata hitam, jaket. Terima kasih Ibu tandur.
Selamat Hari Ibu untuk Ibu tangguh.