Menurut Pak Arifin dari 19 lukisan yang dipamerkan, ada 7 lukisan asli dan 12 painting (cetak kanvas). Untuk lukisan asli tidak dijual, hanya yang exclusively printed.
Salah satu lukisan exclusively printed bertema Raja Rimba, lukisan aslinya berukuran 215 cm x 140 cm, diubah menjadi printing dengan ukuran 75 cm x 50 cm. Lukisan ini seekor harimau hasil jepretan Bu Ani Yudhoyono.
Exclusively printed karya Pak SBY dijual mulai dari harga Rp3,5 juta hingga Rp7 juta. Jangan khawatir nantinya akan diberi sertifikat keaslian dari lukisan itu.
Lukisan karya Pak SBY, hampir seluruhnya naturalis, sama seperti lukisan yang dibuat suami saya, perbedaannya pada bahan cat. Pak SBY menggunakan cat air, sedangkan suami memakai cat minyak.
Perbedaan Lukisan Cat Minyak dan Cat Air
Ada perbedaan cat minyak dengan cat air, salah satunya dalam proses pengerjaan. Kalau lukisan dengan memakai cat minyak cenderung lama karena untuk menimpah warna harus menunggu kering dulu. Kalau cat air itu cepat kering, jadi harus cepat menorehkan cat ke kanvasnya.
Kalau untuk ketahanan lukisan tergantung jenis cat dan kanvasnya ya, jadi jangan salah jika ada lukisan sangat murah. Nah ini yang pernah saya lihat di ruang tunggu stasiun televisi swasta, banyak lukisan yang catnya pecah-pecah.
Kekurangan cat air juga ada sih terhadap lukisan, yakni berjamur. Solusinya kita bisa merawat lukisan tersebut dengan cara dicuci dengan sabun cair dan kain lembut, lalu jemur hingga kering.Â
Lukisan cat minyak berjamur juga lama ya, bisa hingga 20 tahun, tetapi itu juga tergantung dari tempat penyimpanan. Asal jangan disimpan di tempat lembab dan pigura tanpa kaca, lukisan akan awet seumur hidup.
Lukisan dengan media cat minyak akan lebih cerah dan glowing, seperti wajah gitu kinyis-kinyis. Sedangkan lukisan cat air lebih ngedoff. Teman-teman tinggal memilih lukisan dengan cat minyak atau cat air?