Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana Orangtua Mengubah Gaya Hidup Anak yang Suka Nongkrong di Coffee Shop?

11 November 2022   14:51 Diperbarui: 11 November 2022   15:11 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaya hidup remaja yang nongkrong di kafe. Foto by shuterstock 

Anak sering nongkrong di kafe karena mereka tidak tahu bagaimana menggunakan uang dan susahnya mendapatkan uang. Dia tahunya meminta dan ada. 

Walaupun mencari nafkah adalah orang tua, saya sering mengajaknya membantu pekerjaan di belakang, terutama mencatat hasil panen, menjemur padi. Tujuannya agar dia tahu betapa berat mencari uang. 

Di lain kesempatan, saya ajak anak untuk menghitung berapa pengeluaran ke kafe, uang jajan di sekolah, lalu berapa uang saku tiap bulannya. Satu bulan keuangan anak saya amburadul, saya tutupi kekurangannya dan memberi ultimatum "hanya untuk kali ini saja."

Ketika pengeluaran membengkak, saya bertanya, "Apa yang akan kamu lakukan untuk memenuhi gaya hidup, sementara orang tua tidak menambah uang saku?" 

  • Ajak anak untuk berkegiatan di luar sekolah

 Strategi selanjutnya adalah memberi saran pada anak agar mengikuti ekskul di sekolah dan kegiatan lain di luar sekolah. Dengan anak mengikuti kegiatan di luar sekolah, dia akan merasa capek di malam hari, dorongan ke kafe pun tidak ada.

Pernah suatu ketika, dia minta izin sejak sore, jika setelah salat Isya akan ngopi bersama temannya. Namun, dia tertidur pulas di kursi hingga tengah malam. 

Dengan strategi di atas, lama-lama anak saya berkurang nongkrong di kafe. Jika dia ingin minuman atau makanan dari kafe tersebut, sesekali pesan ketika saya keluar atau lewat Gofood.

Penutup

Keberadaan coffee shop, tentunya ada kekurangan dan kelebihannya. Bagi remaja yang masih sekolah, dampak negatifnya akan menggangu aktivitas sekolah di esok harinya. Kelebihan tentunya banyak pada pebisnis, mereka akan mendapat keuntungan.

Maka, remaja harus bisa menahan diri untuk tidak sering nongkrong di coffee shop.  Jika ingin berkumpul dengan teman mengerjakan tugas, bisa cari tempat lain, seperti perpustakaan atau di rumah saja. Dengan begitu remaja akan terhindar dari gaya hidup hedonisme atau pemborosan.

Terima kasih telah membaca, salam hangat selalu

Sri Rohmatiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun