Anak saya masuk ke SMAN sementara Ivan katanya masuk ke SMKN karena ingin mendalami ilmu bengkel motor.
***
Dari peristiwa itu saya menyadari anak bungsu menginjak remaja dan pada umumnya anak laki-laki banyak yang merokok, terlebih SMA.
Di SMA pun, anak saya berteman dengan perokok. Dia sering main juga ke rumah. Ya wes daripada mereka main keluyuran di jalan atau kafe.Â
Saya siapkan gubuk atau gasebo di depan rumah untuk mereka berkumpul ngobrol atau kerja kelompok.Â
Dengan merokok di ruang terbuka, semoga mengurangi dampak asap rokok.Â
Saya pun terus mengingatkan anak untuk menjauhi asap rokok dan tetap olahraga agar sehat.
Menghentikan teman anak merokok rasa-rasanya tidak mungkin. Cukai rokok naik pun, remaja perokok tidak akan peduli apalagi nasihat dari orang lain.
Anak saya bilang, "Biarin saja, Mah, dia kan lagi mencari jati diri."
Eeh malah saya yang kena nasihat anak, heheh.Â
Semoga anak saya tatap tidak tergoda oleh rokok.