Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyikapi Pertemanan Anak dengan Perokok Aktif

9 November 2022   09:36 Diperbarui: 15 November 2022   01:00 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa rokok teman anak saya di gubuk rumah. Dokumentasi pribadi

Anak saya masuk ke SMAN sementara Ivan katanya masuk ke SMKN karena ingin mendalami ilmu bengkel motor.

***

Dari peristiwa itu saya menyadari anak bungsu menginjak remaja dan pada umumnya anak laki-laki banyak yang merokok, terlebih SMA.

Di SMA pun, anak saya berteman dengan perokok. Dia sering main juga ke rumah. Ya wes daripada mereka main keluyuran di jalan atau kafe. 

Saya siapkan gubuk atau gasebo di depan rumah untuk mereka berkumpul ngobrol atau kerja kelompok. 

Dengan merokok di ruang terbuka, semoga mengurangi dampak asap rokok. 

Saya pun terus mengingatkan anak untuk menjauhi asap rokok dan tetap olahraga agar sehat.

Menghentikan teman anak merokok rasa-rasanya tidak mungkin. Cukai rokok naik pun, remaja perokok tidak akan peduli apalagi nasihat dari orang lain.

Anak saya bilang, "Biarin saja, Mah, dia kan lagi mencari jati diri."

Eeh malah saya yang kena nasihat anak, heheh. 

Semoga anak saya tatap tidak tergoda oleh rokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun