Siswa konsultasi kepada guru GP seperti ada ketakutan akan stigma "Anak nakal" begitu juga dengan datang kepada psikolog. Hal ini yang harus diluruskan agar remaja jiwanya sehat.Â
Psikolog penting untuk mendampingi remaja, karena pada umumnya tingkah laku mereka sedang masa krisis, peralihan menuju dewasa.Â
Remaja biasanya enggan disebut anak-anak, tetapi belum bisa dikatakan dewasa.
Ketika dalam masa storm and stress, yakni remaja cenderung mengalami frustasi dan penderitaan, konflik dan krisis penyesuaian, mimpi. Dia akan mencari pelarian, lingkungan yang bisa menerima dirinya tanpa syarat.
Ketika masa itu, ada orang tua yang melakukan pendampingan dengan bantuan pakar yakni psikolog remaja. Namun, ada pula yang diatasi sendiri oleh orang tuanya. Banyak pula yang dibiarkan dengan harapan suatu saat anak bisa berubah.Â
Ketiga cara ini tentunya dengan harapan anak menjadi anak yang baik, bertanggung jawab.
Namun, semuanya tak lepas dari tantangan. Ketika memilih psikolog sebagai pendamping anak remaja, kasus seperti Dimas bisa terjadi. Alih-alih Dimas semakin baik, dia malah semakin lari dari keluarganya.Â
Peran psikolog sangat diperlukan untuk siapa saja, pun remaja, apalagi jika remaja telah berperilaku buruk dan menyakiti dirinya sendiri.
Namun, karena ada stigma jika datang ke psikolog itu orang sakit jiwa (gila), menyebabkan seseorang malu untuk konsultasi.
Agar peran psikolog diterima oleh remaja, menurut saya harus ada edukasi ke sekolah melalui seminar, diskusi langsung dengan siswa.