Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Cara Mengatasi Kebosanan pada Anak di Sekolah

20 Juli 2022   16:10 Diperbarui: 25 Juli 2022   06:20 1500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak yang merasa bosan (hoam) saat di sekolah. Foto shutterstock via KOMPAS.com 

Komunikasi yang baik dengan anak tentang kebosanannya di kelas akan membantu menyelesaikan masalah. Kita bisa memulai diskusi dengan mengetahui apa yang dilakukan anak di sekolah, tetapi gunakan seni bertanya, yakni tidak menghakimi.

Yang perlu kita ketahui dari anak adalah:

- Apa yang menurut anak membosankan di sekolah?
- Apa anak menyelesaikan tugas lebih awal dibanding temannya?
- Apakah anak menikmati tugas itu sendiri?
- Apakah menikmati topik secara umum?
- Apakah anak menyukai cara guru menyampaikan materi?

Jika dengan pertanyaan itu si kecil sulit menjawab, kita bisa mengajaknya untuk bermain peran. Di mana posisikan diri kita sebagai murid dan anak sebagai guru.

Kita bisa menunjukkan bagaimana rasa bosan yang dialami di sekolah dengan berbagai gesture tubuh.

Dengan demikian anak akan terpancing untuk mengekspresikan rasa bosannya. Sehingga kita tahu bagaimana mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi anak di sekolah.

2. Libatkan guru dan anak

Untuk membantu kebosanan anak di kelas, kita bisa diskusi dengan guru dan anak. Duduk bersama membicarakan permasalahan anak akan menemukan solusi.

Sementara guru dan orang tua juga jadi tahu hal apa yang dapat membuat anak mudah bosan ketika sedang belajar. Sehingga hal ini tak lagi jadi penghalang bagi si kecil untuk menuntut ilmu di sekolahnya.

3. Ajak anak bermain untuk mengatasi kebosanan

Ketika anak saya merasa bosan belajar di kelas, dia keluar dan dan bersembunyi. Gurunya menemukan dia di duduk di belakang kelas. Trik gurunya adalah menyuruh anak saya membeli pentol, Rp5.000. Anak saya kembali ke kelas dan memberikan pentol itu kepada gurunya. Sejenak mereka bersama makan cilok.

Permainan dan jeda sangat penting untuk mengembalikan mood anak belajar. Anak yang kesulitan menyesuaikan diri di sekolah biasanya lebih mudah menerima pelajaran jika suasananya tampak lebih menyenangkan. Termasuk soal pembawaan pelajaran yang dilakukan oleh para guru.

Di rumah, kita juga perlu menyiapkan cukup waktu untuk bermain dengan teman-temannya. Waktu khusus untuk bermain dengan temannya bisa dilakukan pulang sekolah. Jika pagi, sebelum berangkat, anak saya sering bermain bola dengan sepupunya. Hal ini membuat anak lebih bersemangat dalam menjalankan kegiatannya di sekolah setiap hari.

4. Jelaskan akan pentingnya sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun