Ada juga yang langsung menjual ke tuan tanah, karena pemilik sekaligus penjual sawah memiliki utang atau sering dibantu keuangan oleh tuan tanah. Bisa juga dengan alasan kecocokan harga. Â
Pada dasarnya warga saling mengerti, bebas saja mau dijual kepada siapa saja.Â
4. Â Investasi paling aman
Sawah adalah aset yang aman dibandingkan investasi lain jika membelinya sesuai prosedur.
Cara membeli sawah yang biasa kita lakukan yakni ada penjual, pembeli, saksi, akta jual beli tanah, sertifikat jika sudah ada.Â
Agar lebih aman, sebaiknya setelah membeli sawah segera balik nama untuk yang bersertifikat. Jika belum ada sertifikat, segera membuat sertifikat, tidak berupa surat jual beli saja.
Agar lebih legal bisa menggunakan jasa notaris dalam jual beli sawah.Â
Harus Diperhatikan Sebelum Berinvestasi Sawah
Investasi sawah tidak sama dengan tanah kosong atau tanah darat yang bisa dibiarkan begitu saja. Tanah sawah harus dirawat, ditanami agar lebih menguntungkan. Untuk itu Adam Hayes, sosiolog ekonomi di Turki menyebutkan modal, uang adalah hal penting dalam pengembangan investasi.
Sementara laman berdesa.com, hal penting dalam investasi sawah adalah investor memahami ilmu pertanian. Dalam hal ini investor bukan berarti harus terjun langsung ke sawah untuk tandur, mencangkul atau bajak sendiri lahannya, jika mampu lebih bagus. Minimal dia mengerti tentang alat-alat sawah, proses pemupukan, cara perawatan dan memantau proses pertanian di lahannya.
Jika sudah merasa dirugikan atau tidak mampu menggarap sawah, pemilik akan menyewakan kepada orang lain. Cara seperti ini lebih aman daripada digarap orang lain dengan bagi hasil, karena dengan bagi hasil ada kecenderungan dibohongi terkait hasil panen, biaya garap sawah.
Selain memiliki pengetahuan juga investor harus memiliki perlengkapan yang diperlukan saat musim tanam, seperti, alat semprot, mesin pompa, selang air, mesin bajak. Itu artinya harus  siap dana awal untuk menggarap sawah.Â