Tas kosong akan diisi dengan satu bungkus nasi, mie goreng, dan sayur tempe yang telah diwadahi plastik. Namanya balen, artinya mengembalikan.
Selain gegawan, tamu undangan pun masukkan amplop ke dalam kotak yang telah disediakan panitia. Satu keluarga, istri dan suami, biasanya terpisah.Â
Ibu-ibu biasanya ngamplop antara 10 ribu hingga 25 ribu rupiah, sedangkan bapak-bapak ngamplop anara 25 ribu hingga 50 ribu rupiah.
Nominal akan berbeda jika pengundang adalah kerabat, teman dekat, tentunya akan lebih besar. Intinya tergantung dari kemampuan, keikhlasan tamu undangan.
Hasil gegawan disalurkan ke mana?
Kita bisa bayangkan, jika penduduk desa sekitar 500 orang dan membawa gawan beras dua kilogram.Â
Jumlah beras yang didapat pengundang sekitar 1000 kilogram atau satu ton. Belum barang lainnya, seperti mie, gula pasir, minyak goreng.
Tak perlu khawatir, barang hasil gawan ada yang tampung oleh toko di mana kita belanja kebutuhan hajatan.Â
Tidak semua toko bisa memenuhi kebutuhan hajatan, biasanya tiap desa ada toko yang memberi modal hajatan terlebih dahulu.
Contohnya saya akan hajatan. Semua kebutuhan untuk masak dicukupi toko si Fulan dengan total belanja 20 juta rupiah.Â
Hasil gawan dijual semua ke toko si Fulan dengan harga di bawah pasar, misalnya hasil gawan ada sekitar 15 juta rupiah. Nah, saya harus bayar ke toko si Fulan sebesar 5 juta rupiah.