Operasi pasar di beberapa tempat salah satu upaya pemerintah untuk membantu masyarakat terkait lonjakan harga minyak goreng nabati.
Seperti kita ketahui sejak bulan Oktober 2021, harga minyak goreng (migor) tidak terkendali di tengah-tengah melimpahnya pasokan sawit di Indonesia. Bahkan, Indonesia tercatat jadi negara penghasil CPO terbesar di dunia. Situasi ini menurut Ketua DPR Puan Maharani "ironi".
Namun, Mengutip dari metasatu.com, bukan lagi menjadi ironi tetapi sudah anomali. "Tetapi ungkapan Puan sungguh tidak tepat karena kondisi saat ini bukan sekedar ironi melainkan sudah anomali karena beberapa hal." Metasatu.com (9/1/2022)
Lepas dari ironi dan anomali. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan, pemerintah menetapkan harga minyak goreng di tingkat konsumen Rp14.000 per liter berlaku di seluruh Indonesia. Ketentuan tersebut akan dievaluasi dan berlaku selama 6 bulan.
Nyatanya, pasar dan supermarket masih menjual di atas Rp19.000 hingga Rp24.000 per liternya. Sementara untuk kemasan dua liter dibandrol Rp39.000 hingga Rp42.000. Apakah bisa dikatakan anomali?
Lalu, bagaimana harga minyak goreng saat operasi pasar di Madiun? Menurut beberapa berita harganya beda tipis dengan di pasar atau supermarket.
Yu, saya ajak ke pasar Sleko untuk meninjau operasi pasar yang dilaksanakan mulai tanggal 10 Januari hingga 21 Januari 2022, kecuali hari Sabtu dan Minggu libur.
Operasi pasar di Kota Madiun
Dinas perdagangan Pemkot Madiun dengan menggandeng Bulog Kantor Cabang Madiun dan PT Indomarco Pristama, Disdag menggelar operasi pasar minyak goreng dan berbagai barang komoditas lain.
"Operasi pasar kali ini kerja sama dengan Indomart dan Bulog sebagai penyedia beras. Kami juga menyiapkan system pengendalian keamanan agar tidak terjadi kerumunan," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi. metasatu.com (10/01/2022)
Operasi pasar (OP) dilaksanakan di enam titik sejak 10 hingga 21 Januari 2022, kecuali hari Sabtu dan Minggu. Tempat yang dipilih untuk OP yakni, Pasar, Bunderan Taman, Pasar Njoyo, Pasar Kojo, Pasar Merpati dan berakhir pada hari Jum'at, 21 Desember di halaman Kantor Kecamatan Manguharjo.
Komoditas yang dijual pada saat operasi pasar dapat dibeli oleh warga Kota Madiun dengan menunjukkan KTP, mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Komoditas tersebut adalah, beras, gula, minyak goreng, telur dengan masing-masing mendapat satu kilogram, kecuali minyak goreng Bimoli, 2 liter.
Baca juga Harga Gas Elpiji Naik, Warga Nggember Tidak Khawatir
Ada dua hal yang menjadi kekecewaan warga saat OP
Saya nongkrong di tempat OP sejak pagi hingga pukul 10.30, dan memperhatikan berbagai ekspresi warga yang antre. Ada dua kekecewaan yang saya tangkap dari obrolan dengan beberapa warga.
Pertama, jatah tidak sesuai
Pukul 08.00, saya mendengar pengumuman melalui pengeras suara bahwa setiap warga yang sudah mengumpulkan KTP di petugas akan mendapat jatah satu liter migor.
Hal ini membuat warga kecewa, seperti yang diungkapkan salah satu warga yang menggerutu di samping saya, "Alaah jarene oleh 2 liter minyak goreng, ko malah jadi satu liter, jauh-jauh, belum bensin, ninggalin dagangan."
Hal ini menarik perhatian saya untuk bertanya lebih jauh, "Bapak, tahu dari mana akan dapat dua liter minyak goreng?"
"Dari grup pasar, Mbak, kan semalam wes diumumkan,"
Tiba-tiba datang seorang ibu sembari membawa tas plastik indomart isi minyak goreng.
"Bu, dapat apa?"
"Ini, Mbak dapat minyak goreng 2 liter harga tiga puluh sembilan ribu, hadiahnya odol," jawabnya sambil memperlihatkan tas keresek itu.
Dari dua warga ini perolehannya berbeda. Ada yang dapat satu liter minyak goreng nabati dengan harga Rp14.000 dan ada juga yang dapat dua liter minyak goreng bermerek dengan harga Rp39.000 bonus pasta gigi.
Kedua, stok terbatas
Pukul 07.30 antrian sudah ditutup, warga banyak yang pulang dengan tangan kosong. Petugas pun menyuruh warga untuk datang lagi besok lebih pagi.
Dalam operasi pasar kali ini, Indomart yakni PT. Indomarco Pristama yang diwakili Dimas dari devisi pemasaran, mengatakan kepada metasatu.com, kalau pihaknya menyiapkan 70 pcs minyak kemasan 1 liter dengan harga 14 ribu dan 70 pcs minyak kemasan 2 liter dengan harga 39 ribu ditambah bonus pasta gigi ukuran 180 gram. Itu artinya operasi pasar hari Senin, 10 Januari melayani 140 warga.
Sedangkan Bulog menyediakan masing-masing 10 ton beras jenis premium dan medium, gula sebanyak 5 ton dengan, tepung terigu 1 ton, 200 kilogram telur, beras merah  50 kilogram dan beras hitam 50 kilogram.
"Kami menyiapkan minyak sesuai stok di gudang dengan harga yang telah ditentukan pemerintah, Minyak goreng di toko tidak ada stok karena sudah dibawa semua ke operasi pasar." ujar Dimas lagi.
Ini mungkin yang disebut ironi, Indonesia penghasil sawit terbanyak, kenapa stok terbatas? dan di pasar pun tidak ada minyak nabati ukuran satu liter dengan harga Rp14.000.
Terakhir saya beli migor di supermarket, untuk merek Sunco Rp40.790 dan Bimoli Rp39.890. Jika dalam OP harga Bimoli dijual Rp39.000 dengan bonus pasta gigi, itu artinya selisih sedikit.
Namun, pihak Indomart berdalih "Ada bonus pasta gigi seharga Rp15.000" jadi harga minyak kena Rp24.000. Â Apakah ada permainan? saya tidak tahu, yang saya ketahui, warga membutuhkan minyak goreng, bukan odol.
Walaupun banyak warga yang kecewa, tetapi usaha pemerintah harus diapresiasi sebagai bentuk kecintaan terhadap warga.Â
Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansor Rasidi berdalih akan berkoordinasi ulang dengan suplier dan Bulog terkait harga komoditas yang dijual. Jangan sampai, perbedaan harga pada OP berbeda tipis dengan yang dijual di pasaran.
SalamÂ
Baca juga Projasih di Kota Madiun Tetap Bekerja di Tahun Baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H