Pengalaman kedua, saya datang ke rumah kerabat satunya. Tiba-tiba anak balita yang sering saya panggil Dede itu menangis. Kemudian, ibunya bilang, "Jangan nangis, nanti dikasih pinjem ponsel oleh Bude."
Bude di sini adalah saya. Saya tersentak, itu artinya, kerabat memberi janji kepada anaknya tanpa persetujuan saya sebelumnya.
Dari beberapa kejadian yang saya lihat, semua menggunakan strategi ponsel untuk menghentikan tangisan anak balita.Â
Sarah M. Coyne, Ph.D., seorang profesor perkembangan manusia di School of Family Life di Brigham Young University, cara itu disebut "Media Emotion Regulation". Di mana orangtua menggunakan media untuk membantu mengatur emosi sulit anak mereka.
Emotion Regulation atau Regulasi EmosiÂ
Regulasi emosi didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk mengendalikan emosi. Ini bisa dikatakan proses untuk mengenali, mengurangi, menghambat munculnya emosi, seperti marah, sedih, dan sebagainya.Â
Marah, sedih pada anak balita ditimbulkan berbagai hal, salah satunya ada yang diinginkan. Namun, orangtua tidak ingin menurutinya.Â
Kita pun memiliki cara yang berbeda dalam menghentikan emosi anak, ada yang membiarkan, menuruti, ada juga yang marah-marah. Sebagian dari kita, sekarang memiliki strategi baru yakni dengan ponsel.Â
Strategi Media Emotion Regulation
Apakah strategi media emotion regulation efektif dan tidak memengaruhi masa depan anak-anak?Â
Sepertinya kita sebagai orangtua harus memikirkan kembali cara yang tepat untuk menghentikan tangisan anak di depan umum terutama di mal.