2. Menulis
Kecemasan adalah situasi diri yang tidak nyaman. Saya membutuhkan sarana untuk mengalihkan bahkan menghilangkannya. Salah satu sarananya adalah menulis. Dengan menulis saya memerangi emosi dan itu sangat sulit.
Namun, namanya berperang, harus ada perjuangan, "Start writing by invoking your higher self", ujar Stephen Parato, mengutip dari ruang menulis Pak Cah.Â
Memulai menulis dari hal yang dirasakan. Tulisan itu sifatnya pribadi, tidak untuk dipublikasikan karena tulisan pada saat emosi tidak baik jika dibaca semua orang.
3. Meditasi
Saat mengalami kecemasan, mungkin sangat sulit untuk olahraga berat. Meditasi adalah olahraga pikiran yang cocok.Â
Sebelum tidur atau pagi hari, saya melakukan meditasi dalam hening. Menarik napas pelan melalui hidung, keluarkan pelan dari mulut. Tangkap, kumpulkan perasaan negatif, lalu lepaskan, buang jauh-jauh.
4. Pertahankan Penggunaan Media Sosial Seminimal Mungkin
Media sosial sangat berpengaruh terhadap emosi. Terlalu sering menggunakan media sosial bisa menjadi tidak sehat bagi siapa pun.
Saya pernah merasa tidak nyaman, ketika tidak mendapat tanggapan baik dari seseorang, sementara orang lain mendapatkannya. Membandingkan dengan orang lain, itu sebenarnya sumber dari cemas.Â
Ketika merasa tidak nyaman, saya mengalihkan pikiran, mungkin dia tidak membaca postingan saya. Dalam Islam istilahnya husnuzan, artinya berpikir positif.