Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Empat Cara Saya Mengatasi Kecemasan Ketika Orangtua Terpapar Covid-19

11 Juli 2021   08:02 Diperbarui: 13 Juli 2021   02:30 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Menulis

Kecemasan adalah situasi diri yang tidak nyaman. Saya membutuhkan sarana untuk mengalihkan bahkan menghilangkannya. Salah satu sarananya adalah menulis. Dengan menulis saya memerangi emosi dan itu sangat sulit.

Namun, namanya berperang, harus ada perjuangan, "Start writing by invoking your higher self", ujar Stephen Parato, mengutip dari ruang menulis Pak Cah. 

Memulai menulis dari hal yang dirasakan. Tulisan itu sifatnya pribadi, tidak untuk dipublikasikan karena tulisan pada saat emosi tidak baik jika dibaca semua orang.

3. Meditasi

Saat mengalami kecemasan, mungkin sangat sulit untuk olahraga berat. Meditasi adalah olahraga pikiran yang cocok. 

Sebelum tidur atau pagi hari, saya melakukan meditasi dalam hening. Menarik napas pelan melalui hidung, keluarkan pelan dari mulut. Tangkap, kumpulkan perasaan negatif, lalu lepaskan, buang jauh-jauh.

4. Pertahankan Penggunaan Media Sosial Seminimal Mungkin

Media sosial sangat berpengaruh terhadap emosi. Terlalu sering menggunakan media sosial bisa menjadi tidak sehat bagi siapa pun.

Saya pernah merasa tidak nyaman, ketika tidak mendapat tanggapan baik dari seseorang, sementara orang lain mendapatkannya. Membandingkan dengan orang lain, itu sebenarnya sumber dari cemas. 

Ketika merasa tidak nyaman, saya mengalihkan pikiran, mungkin dia tidak membaca postingan saya. Dalam Islam istilahnya husnuzan, artinya berpikir positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun