Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani N dideso

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

P4 dalam Keluarga, Apakah Dinilai Penting?

2 Juni 2021   06:03 Diperbarui: 2 Juni 2021   06:15 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dikutip dari kompas.com, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, mengatakan, "Pancasila sampai hari ini menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan kebijakan dan pengendali relasi sosial di masyarakat, sehingga kami menginginkan pendidikan Pancasila yang lebih dari sekedar hafalan butir-butir sila," kata Nadiem dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (21/3/2021).

Saya masih ingat ketika masih SD, bagaimana guru mengajarkan sila-sila dalam Pancasila. Tepat pukul tujuh pagi. Anak-anak akan berbaris di depan kelas. Ketua kelas berdiri di depan pintu dan menanyai satu persatu sila dalam Pancasila.

Jika tidak bisa menjawab, akan kembali ke barisan belakang. Bukan itu saja, guru akan memberi contoh perbuatan-perbuatan yang termasuk ke dalam Pancasila. Begitu juga di soal-soal ulangan.

Yuk, kita simak bunyi Pancasila

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Persatuan Indonesia.
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saya beranggapan, jika setiap anak memahami arti dari setiap butir Pancasila, tidak ada keributan atau perkelahian. Tidak ada anak-anak yang dianiaya oleh orang dewasa. Tidak ada perpecahan. 

Semoga bermanfaat.

Salam semangat,

Sri Rohmatiah

bpip.go.id
kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun