Jika ada teman online berbagi keberhasilan, jangan menganggap dia pamer. Jadikan itu suntikan atau jalan kita juga menuju keberhasilan, jika tidak suka jangan memberi komentar buruk, apalagi ngatain pamer atau sombong.
Ketiga, jangan gampang baper
Ketika susana grup mulai ramai dan menegang dan terlanjur terlibat obrolan, jangan baper. Solusinya segera hentikan obrolan.
Aku sempat mengalaminya, di awal-awal masuk grup, aku santai saja, semua dijadikan guyonan sehingga mereka bisa tertawa. Namun, ketika ada yang menyenggol namaku beberapa kata dengan sentilan pahit, rasanya meradang. Aku komentari dengan bahasa yang halus, tetapi, di balik layar aku menangis.
Dari sana aku ambil pelajaran, jangan terlalu ikut masuk dalam komentar orang lain. Interaksi selanjutnya aku sering mundur dari obrolan, dan segera bersihkan layar grup, supaya tidak ada jejakmu. Jadi ingat lagu BCL dan Ariel Noah "Menghapus Jejakmu".
Keempat, tidak semua orang rajin memegang ponsel
Ketika kita memulai obrolan jangan berharap cepat mendapat respon dari anggota grup karena mereka memiliki kesibukan. Mungkin mereka tidak sedang membuka ponsel, sedang sibuk kuliah, bekerja atau kegiatan lain.
Diary, memang saling mengahargai harus menjadi nomor satu, supaya tidak terjadi salah paham.
Salam hangat sahabatku.
Referensi:
Independen.co.uk
Rima.com/Siti Yulianingsih/Empat etika saat chat di WhatsApp
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H