Mohon tunggu...
Sri Purwaningsih
Sri Purwaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya sebagai tenaga pengajar di SMK Industri Madiun

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Motivasi Siswa

6 Maret 2024   11:05 Diperbarui: 6 Maret 2024   11:05 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENERAPAN KONSELING INDIVIDU DENGAN PENDEKATAN BEHAVIOR TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGATASI TERLAMBAT DATANG SEKOLAH SISWA SMK INDUSTRI MADIUN   

ENDANG TRIYANA, S.Pd 

NIM. 23021141318 

PENDAHULUAN

  • LATAR BELAKANG

Profesi guru memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan dan pengembangan masyarakat. Guru tidak hanya bertanggung jawab untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter, membimbing perkembangan sosial dan emosional siswa, serta memberikan inspirasi dan motivasi.

Guru memiliki peran dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa melalui penyampaian materi pelajaran dan membantu siswa memahami konsep-konsep, mengembangkan keterampilan, dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, peran utama yang diemban guru adalah sebagai media transfer pendidikan berupa akademik dan peningkatan adab.

Pada masa peningkatan masif teknologi saat ini apabila guru tidak mengembangkan kompetensinya, maka akan dengan mudah dapat digantikan oleh teknologi seperti artificial intelligence yang tenar belakangan ini. Oleh karena itu, guru perlu sekali mengembangkan kompetensinya agar tetap memberikan pelayanan profesional kepada seluruh siswa yang diampunya.

Program PPG ini diselenggarakan untuk mendukung peningkatan kompetensi guru sehingga dapat tercipta guru yang kompeten dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/layanan di sekolah masing-masing.

Program PPG Dalam Jabatan bertujuan menghasilkan guru sebagai pendidik profesional yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik (Perdirjen, 2021)

Pada esai ini, penulis akan mengangkat salah satu layanan BK yang telah dilaksanakan selama masa pendidikan, karena penulis memandang PPL pada siklus 2 ini lebih maksimal dari kebermanfaatan. Layanan yang diangkat dalam best practice ini adalah layanan BK Konseling Individual menggunakan pendekatan Behavioristik dengan Teknik Self Manajement.

Salah satu jenis layanan bimbingan konseling adalah layanan konseling individu. Konseling individu atau konseling perorangan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli disebut konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah klien yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno dan Erman Amti, 2004).

Wilis (2007) mendefinisikan konseling sebagai upaya bantuan yang diberikan oleh seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman, terhadap individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi masalahnya dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu berubah. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling memiliki beberapa makna. Konseling menekankan ide hubungan professional, pentingnya pengembangan potensi diri secara optimal dan penyesuaian diri. Selain itu, juga adanya penekanan pemecahan masalah melalui metode yang digunakan, yaitu wawancara.

Menurut Prayitno (2004) konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut) konselor kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa konseling adalah proses bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli melalui wawancara konseling.

Dalam pelaksanaannya guru BK harus memiliki kompetensi dasar dalam melakukan konseling. Kerjasama antara konselor dengan siswa sangat diperlukan untuk mengadakan konseling yang sangat profesional. Untuk menarik dan menumbuhkan minat siswa dalam mengikuti konseling individu diperlukan penerapan KDK yang baik dan benar oleh konselor itu sendiri. Menurut Supriyo dan Mulawarman (2006) mengatakan dalam berkomunikasi dengan siswa, konselor seharusnya menggunakan respon-respon yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling. Secara umum, respon-respon tersebut dapat dikelompokkan ke dalam berbagai keterampilan dasar komunikasi konseling, yaitu keterampilan attending, opening, acceptance, restatement, reflection of feeling, paraphrase, clarification, leading, structuring, reasurrance, silence, rejection, advice, konfrontasi, interpretasi, summary dan terminasi.Konseling pada dasarnya adalah sebagai hubungan membantu saecara profesional. Untuk memperoleh hasil yang maksimal suatu hubungan konseling diperlukan kondisi yang memungkinkan klien (siswa) dapat berkembang dan harus diciptakan konselor sepanjang hubungan konseling. Siswa akan merasa nyaman dan aman dengan adanya konselor.

  • TUJUAN

Tujuan dilakukan konseling individu ini adalah :

Konseli mampu mengevaluasi kebiasannya yang sering terlambat masuk sekolah 

Konseli dapat mengubah prilaku terlambat datang kesekolah 

Konseli mampu menciptakan pikiran positif dalam membentuk tingkah laku baru

  • MANFAAT

   Bagi Siswa :

  • Menyadarkan konseli akan perilaku negatifnya
  • Membantu konseli dalam mengatasi permasalahannya

Membantu konseli untuk mencari solusi terbaik dari masalah yang sedang dihadapinya


PEMBAHASAN

Layanan BK Konseling Individual yang telah dilaksanakan mengambil masalah "Sering     Terlambat Datang Sekolah" yang dilaksanakan sebanyak 2x2 Jam Pelajaran pada tanggal 23 dan 25 Januari 2024 di ruang BK dengan siswa berinisial AN.

Dalam laporan, akan disampaikan menggunakan panduan STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi).

SITUASI : 

  1. Kondisi yang menjadi latar belakang.

Konseli sering datang terlambat ke sekolah.Dari factor penyebab masalah sering terlambat masuk sekolah yaitu karena anak sering bangun kesiangan, anak kurang displin waktu dan malas belajar sehingga sering tidak mengikuti pelajaran  pertama dan  merasa cuek cenderung mudah marah dan emosioanal disebabkan anak sering begadang malam dengan teman-temannya bermain game online dan pulang larut malam. Gambaran mengenai konseli secara menyeluruh, berkaitan dengan diri konseli, lingkungan dan isu yang dimiliki konseli. Deskripsi kasus akan bertambah seiring perjalanan konseling dikarenakan informasi mengenai diri, lingkungan dan permasalahan konseli akan semakin bertambah lewat proses konseling yang dilakukan. Analisis masalah konseli mengacu konseptualisasi masalah pada pendekatan konseling tertentu

  1. Membandingkan dengan apa yang direncanakan dalam RPL

Setelah melakukan identifikasi masalah serta mengetahui latar belakang masalah yang dialami peserta didik maka masalah ini sangat penting untuk diberikan layanan. Pada pelaksanaan kegiatan ini layanan yang akan digunakan adalah konseling individual pendekatan Behavioristik teknik Self management. Praktikan mempersiapkan segala persiapan untuk kegiatan tersebut, mulai dari janjian dengan konseli, tempat kegiatan yang harus kondusif digunakan saat menyelesaikan permasalahan yang di hadapinya. Alokasi waktu pelaksanaan kegiatan juga harus pas dengan kondisi siswa, tidak berbenturan dengan waktu ujian siswa. Hal ini selaras dengan yang sudah direncanakan dari awal.

  1. Keberhasilan pelaksanaan layanan

Berdasarkan penerapan pendekatan behaviouristik dengan teknik self management yang telah dilaksanakan di atas, dapat disimpulkan bahwa konseli mampu merealisasikan tujuan yang ingin dicapai dalam sesi konseling yaitu sebagai berikut:

  • Konseli dapat menguraiakan factor penyebab masalahnya dengan baik.
  • Konseli dapat membuat catatan pengamatan tingkah lakunya sendiri dengan baik.
  • Konseli dapat menentukan langkah konkrit yang akan dilakukan dlam menyelesaikan masalah dengan baik.
  • Konseli dapat memadukan hasil catatan tingkah laku dan target tingkah laku yang dibuat dengan baik.
  • Konseli dapat mengubah perilaku kearah yang lebih baik lagi sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

TANTANGAN:

Tantangan yang dihadapi guru dalam situasi yang telah dianalisis.

Tidak ada ruang konseling sehingga kesulitan untuk melakukan konseling yang nyaman,yang memenuhi kaidah dan azaz konseling.selain itu juga kurangnya keterbukaan dari konseli selama proses konseling dalam memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan dalam pengentasan masalah , sehingga konseli menciptakan suasana yang nyaman agar konseli bisa lebih terbuka dalam menyampaikan masalahnya.

Pada saat konseling pertama,konseli datang terlambat sehingga menyebabkan proses konseling terhambat dan konseli tidak focus saat layanan konseling berlangsung. Kemudian konselor menjelaskan tentang tips agar konseli bisa datang tepat waktu di sekolah.

AKSI

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan

Dalam layanan konseling Langkah yang saya lakukan pertama adalah menggali informasi terkait masalah yang dihadapi konseli. Kemudian mengumpulkan data dengan melihat rekap daftar siswa terlambat dan melakukan wawancara dengan guru pengajar dan teman sekelas. Mencari akar penyebab masalah untuk kemudian memunculkan alternatif Solusi untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut. Menentukan alternatif Solusi yang akan digunakan yaitu menggunakan pendekatan  Behavioral dengan Teknik self management. Membuat RPL yang sesuai dengan layanan yang dipilih yaitu, konseling individu sebagai pedoman dalam memberikan layanan, menggunakan media, alat tulis dan video. Menciptakan suasana yang nyaman agar peserta didik bisa lebih terbuka. Memberikan penguatan dan motivasi kepada konseli agar dapat mewujudkan perubahan perilaku

Sumber daya/materi untuk melaksanakan strategi yaitu Keterlambatan siswa datang ke sekolah merupakan bentuk ketidakdisiplinan yang dapat mengganggu proses akademik di sekolah terutama di kelas, hasil penelitian (Nakpodia & dafiaghor, 2011) menunjukkan bahwa keterlambatan ke sekolah memiliki hubungan positif dengan prestasi akademik siswa yang rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sering siswa terlambat ke sekolah, semakin rendah kinerja akademis mereka. Selain itu, keterlambatan yang sering terjadi di kelas menganggu proses belajar mengajar.

Refleksi

Dalam memberikan layanan untuk siswa yang memiliki masalah sering terlambat datang kesekolah dapat menggunakan layanan konseling individual dengan pendekatan behavioristik dengan teknik self manajemen sangat efektif sekali. Berdasarkan hasil yang sudah dilakukan, konseling individual yang dilakukan dapat dikatakan berhasil karena siswa dapat menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur yang akan diterapkan, melaksanakan prosedur. Dari hal-hal yang dilakukan tadi memudahkan konseli dalam menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi. Konseling individual yang dilakukan dapat dikatakan berhasil.

Dampak yang saya rasakan dari Langkah-langkah yang dilakukan yaitu, konseli dapat mengidentifikasi, menceritakan, memahami penyebab munculnya masalah, serta konseli dapat secara mandiri mengambil Keputusan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dan sebagai konselor saya lebih inovatif dalam layanan BK khususnya konseling individu.

Hasil sangat efektif, hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan konseli dalam memahami masalah dan mengambil Keputusan secara tepat. Diharapkan dengan strategi self management konseli dapat menunjukkan adanya perubahan perilaku dan bisa mempertahankan perubahan perilaku tersebut

Dengan pengaplikasian teori behavior yaitu self management konseli akhirnya tidak datang terlambat lagi dan semangat untuk datang ke sekolah dan mengikuti Pelajaran dengan seksama tanpa adanya siswa yang kurang disiplin dengan datang terlambat kesekolah.  Setelah diberikan treatment beberapa hari, perilaku konseli mungkin cenderung mulai berubah, konseli menyadari bahwa terlambat merupakan akhlak yang kurang baik dan Tingkat kediplinannya pun rendah.

Kesimpulan

Kegiatan layanan BK Konseling Individual yang telah dilakukan pada siklus 2 membawa manfaat tersendiri bagi penulis diantaranya meningkatkan kompetensi penulis sebagai guru BK dalam memberikan layanan BK. Penulis memilih layanan BK konseling individual yang dilaksanakan pada siklus 2 karena dianggap memberikan manfaat bagi siswa karena dilaksanakan secara perseorangann

Secara keseluruhan, kegiatan layanan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan tahapan layanan yang tertulis pada RPL. Ini dibuktikan dengan tingkat ketercapaian tujuan pada lembar evaluasi hasil yang diisi oleh siswa saat akhir pertemuan ke-2. Penilaian dengan evaluasi ini bermakna kegiatan layanan BK Konseling Individual dalam mengatasi masalah siswa sering terlambat dating ke sekolah telah mencapai tujuan layanan.

4. Daftar Pustaka

Supriyo & Mulawarman. 2006. Keterampilan Dasar Konseling. Semarang: UNNES

Willis, S. S. (2007). Konseling Individual : Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Amti, Erman dan Prayitno. 2004. Layanan bimbingan dan konseling kelompok. Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Komalasari, G., Wahyuni, E., & Karsih. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: Indeks.

 

 Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun