Mohon tunggu...
Sri Patmi
Sri Patmi Mohon Tunggu... Penulis - Bagian Dari Sebuah Kehidupan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah Bagian dari Self Therapy www.sripatmi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Kekekalan Berbagi yang Abadi

17 Desember 2020   16:21 Diperbarui: 17 Desember 2020   18:00 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Tangerang, keluarga kami dipertemukan dengan seorang keluarga keturunan Tionghoa bernama Malik, nama Tionghoa nya Tan Malik. Keluarga mereka memberikan hunian sementara selama bapak dan ibu mengembangkan usahanya berdagang. Almarhumah ibu mengenalnya dari sapa ringan di pinggiran terminal. 

Entah apa yang dibicarakan, yang pasti bukan bisnis transaksi. Seiring berjalannya waktu, dari hasil berdagang, keluarga kami mampu mewujudkan impian demi impian. Almarhumah ibu merasakan kebaikan berbagi dari keluarga Tionghoa itu. Kemudian Melipatgandakannya dalam bentuk dan wujud yang sama. Memberikan kebutuhan sandang, pangan, papan untuk orang-orang yang merantau ke Kota Metropolitan. Mengais rejeki untuk menghidupi anak istri. 

Tak hanya berhenti sampai disitu, setiap kali kami pulang kampung menemui nenek, kami selalu singgah dan dijamu dengan baik oleh keluarga rantau yang dibantu oleh ibu. Hingga sesaat setelah kepergian ibu menuju ke alam keabadian, ramai sekali orang berkunjung hanya ingin sekedar melepas kerinduan. Bertemu dengan sosok yang menjadi ibu dari semua anak rantau di Tangerang. 

Nyatanya, kerinduan itu tak pernah berujung pada temu. Mereka yang tak pernah mendengar kabar apapun, hanya terkulai lemas. Ibu Angkat mereka sudah pergi untuk selamanya. Perjalanan jauh dari Lampung ke Tangerang hanya untuk bertemu, tetapi hanya pusara namanya saja yang saat ini harus terkenang. Orang asing menjadi keluarga terdekat. Memperpanjang jalinan keluarga melalui berbagi.

Perkenalkan diri saya adalah bagian dari proses berbagi kasih tulus dari sosok ibu. Putri kecil yang diajarkan mengenal Tuhan, kehidupan, alam dan semesta ini melalui agungnya konsep berbagi. Hingga detik ini, saya masih belum bisa mewujudkan diri seperti sosok almarhumah ibu. Berbagi melalui tutur, tindakan dan perangai yang berpengaruh. Masih tertatih menjalani dan membentuk diri. 

Saya bersyukur dikelilingi kebaikan dari sosok-sosok hebat didalam kehidupannya. Menikmati sedikit saja percikan kenikmatan dari berbagi, meski baru sekedar diniatkan saja, belum terlaksana menjadi wujud nyata. Terima kasih ibu... Melalui berbagi kita bertemu, melalui berbagi kita merasakan keabadian.

Teruntuk, Ibu Sumini, di alam keabadian

Dari Putri Kecilnya yang masih menikmati proses berbagi dari alam keabadian

Salam,

Sri Patmi

#jne #jne30tahun #connectinghappiness #30tahunbahagiabersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun