Mohon tunggu...
Sri Nugrahani R K
Sri Nugrahani R K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Public Relations College Student

Seorang mahasiswi yang berkecimpung di dunia hubungan masyarakat, memiliki hobi memasak, menulis, membaca komik, pengamat sosial dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

DI BALIK PERSPEKTIF: VERBAL ABUSE

28 Oktober 2023   17:00 Diperbarui: 1 November 2023   18:58 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sakit. Pasti semua orang pernah merasakan hal itu, bukan?

Well, rasa sakit bisa dirasakan oleh manusia melalui sistem saraf yang sangat kompleks, sehingga kita dapat merasakan rasa panas, dingin, nyeri, perih dan sebagainya. 

Rasa sakit bisa dirasakan sebab adanya rangsangan eksternal yang mengirimkan sinyal reseptor ke sumsum tulang belakang kemudian ke otak. Nah, ini adalah rasa sakit yang secara fisik.

Lalu, bagaimana dengan rasa sakit yang dirasakan di hati?

RASA SAKIT HATI

Pernahkah kamu merasakan rasa sedih atau sakit hati? Ini bisa dirasakan apabila merasa dikecewakan ataupun melihat seseorang yang merasa sedih.

Apabila sedang merasa sedih, apa kamu juga merasakan sesak di dada? Kalau iya, tentu itu hal yang normal. Sebab, rasa sedih yang kita rasakan mempengaruhi hormon cortisol yang ada di dalam diri sehingga memicu rasa stres.

Dikecewakan, ataupun melihat seseorang yang tertimpa kemalangan dapat menimbulkan rasa sakit di hati kita dan fisik pun dapat merasakan rasa sakitnya. Rasa sakit ini juga dapat dipicu dari perkataan kasar ataupun menyinggung dari seseorang.

Bagaimana perkataan kasar bisa menyakiti hati seseorang?

DIBALIK VERBAL ABUSE

Mulutmu, harimaumu. Merupakan salah satu peribahasa bagi kita semua untuk menjaga mulut kita alias apa yang kita katakan kepada diri sendiri dan orang lain.

Verbal abuse, atau kekerasan verbal merupakan salah satu dari bentuk kekerasan emosional yang digunakan untuk menyerang, mendominasi, mengejek ataupun merendahkan orang lain. Verbal abuse dapat memberikan dampak negatif secara emosional dan secara fisik loh.

Verbal abuse dapat terjadi di mana saja, di dalam ruang lingkup masyarakat, dunia maya, lingkaran pertemanan hingga dalam keluarga sendiri.  

Korban dari kekerasan verbal terkadang tidak merasa bahwa mereka adalah korban, dan bertanya-tanya apakah yang mereka pikirkan terhadap pelakunya itu benar atau salah, akan saya berikan tanda-tanda dari korban kekerasan verbal di bawah ini!

TANDA BAHWA DIA ADALAH KORBAN

Kekerasan verbal bisa terjadi di mana-mana, dan kita sebagai teman ataupun orang yang mengenali korban bisa membantu teman kita dari trauma atau menjauhkannya dari pelaku kekerasan verbal.

Berikut tanda-tanda seseorang merupakan korban dari kekerasan verbal:

  • Korban merasa takut ataupun tidak nyaman di dekat pelakunya

  • Korban merasa harus berhati-hati dengan pelakunya

  • Korban merasa terancam

  • Pelaku meneriaki korban hingga korban merasa tidak nyaman

  • Korban merasa kecil dan malu dengan dirinya sendiri

  • Pelaku akan bersikap berbeda apabila mereka dengan orang lain dan dengan korban

Korban yang mengalami kekerasan ini, cenderung memiliki ketakutan berlebih terhadap pelaku, ataupun hanya sekadar disebutkan nama pelakunya.

JENIS-JENIS KEKERASAN VERBAL

Kekerasan verbal tidak hanya terlihat dari bahasa kasar yang digunakan oleh pelaku, tetapi bagaimana cara pelaku menyampaikan perkataannya kepada korban sehingga korban merasa sakit hati, seperti berbicara dengan nada menyindir, berteriak dan yang lainnya.

Berikut jenis-jenis dari kekerasan verbal:

  • Menghina

  • Memanggil dengan panggilan lain

  • Manipulasi

  • Mengkritik

  • Menyalahkan

  • Menghakimi

  • Gaslihting

  • Menyinggung

DAMPAK DARI KEKERASAN VERBAL

Kekerasan verbal bisa mempengaruhi hidup seseorang, dari keseharian hingga kemampuan seseorang dalam menjalani kehidupannya.

Berikut dampak dari kekerasan verbal:

  • Khawatir berlebihan

  • Perasaan mudah terganggu

  • Stres berat

  • Mengurangi rasa kepercayaan diri

  • Depresi

  • Perasaan malu dan rasa bersalah

  • PTSD

Tidak hanya itu, apabila korban sudah mengalami kekerasan verbal dari kecil, maka ketika ia dewasa ia akan mengalami kesulitan untuk mempercayai orang lain, merasa bodoh dan tidak berguna.

Pelaku dari kekerasan verbal sulit dideteksi, terutama apabila ia mencampuradukkan kasih sayang di dalamnya. Dengan ini, korban akan merasa bingung dan mempertanyakan dirinya sendiri, apakah benar pelakunya ini merupakan seorang pelaku kekerasan atau bukan.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Korban dari kekerasan verbal tidak selalu bisa membantu dirinya sendiri untuk keluar dari lingkaran kekerasan yang sudah lama mengikat dirinya. Sebelum itu, korban harus mengetahui bahwa apa yang dia alami sekarang merupakan kekerasan.

Dengan berkata jujur dengan orang terdekat, bisa membantu kamu untuk keluar dari sana. Berikut beberapa cara untuk keluar dari kekerasan verbal:

  • Membuat batasan, terutama terhadap pelaku yang melakukan kekerasan, apabila merasa kesulitan. Janganlah ragu untuk meminta bantuan teman, keluarga atau orang terdekat untuk membantumu.

  • Mengakhiri hubungan, apabila pelaku dari kekerasan verbal merupakan pasangan, sahabat ataupun teman, bisa dengan mudah mengakhiri hubungan dengan mereka. Namun, apabila kekerasan verbal dilakukan oleh seseorang dalam keluarga, sebaiknya memintalah bantuan kepada orang terdekat untuk membantumu menjauhi orang tersebut.

  • Meminta bantuan kepada orang lain ataupun lembaga yang bertanggung jawab menaungi korban kekerasan verbal

KESIMPULAN

Kekerasan verbal merupakan tindakan yang akan berbekas pada diri manusia selamanya, kekerasan jenis ini tidak dapat terlihat sebab tidak menimbulkan luka secara fisik. Dengan mengetahui tanda-tanda pada korban, kita bisa membantu mereka untuk keluar dari kekerasan itu. Tanpa bantuan dari orang terdekat, korban bisa merasakan berbagai dampak negatif termasuk depresi.

Oleh karena itu, bukalah pandanganmu terhadap kekerasan verbal. Tidak terlihat, tetapi dia ada.

Sumber:

https://www.voltaren.co.id/memahami-nyeri/apa-itu-nyeri

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/penyebab-rasa-sakit-hati-yang-muncul-secara-tiba-tiba-hingga-dada

https://www.verywellmind.com/how-to-recognize-verbal-abuse-bullying-4154087 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun