Para penumpang inilah yang diduga membawa Covid-19 masuk Surabaya. Kejengkelan Tri Rismaharini semakin memuncak ketika mobil Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang merupakan bantuan dari BNPB Pusat untuk Surabaya dialihkan ke Lamongan dan Tulungagung.
Dari sini bisa diambil pelajaran bahwa dari pihak pemerintah sendiri belum tumbuh New Normal dalam menghadapi Covid 19. Yakni budaya koordinasi dan satu narasi di pemerintah pusat sendiri, budaya konsisten dan disiplin, budaya membuat kebijakan publik  secara komprehensif, budaya mengambil keputusan dan menyampaikan keputusan secara komprehensif dan terukur, budaya koordinasi dengan pemerintah daerah sebelum membuat keputusan dan kebijakan. Sehingga kinerja pemerintah alih alih bisa mencegah dan menurunkan penularan Covid-19 justru memperbesar dan mempercepat penularan.
New NormalÂ
Jadi pemerintah sendiri harus menerapkan New Normal terhadap dirinya sendiri sehingga menjadi contoh bagi masyarakat. Ke depan Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, memikul beban sendiri dalam menjalankan pemerintahan apalagi ditengah pandemi yang melumpuhkan sendi sendi kehidupan. Pemerintah harus melibatkan segenap pihak untuk membuat kebijakan dan mengimplementasikanya. Misalnya untuk merumuskan kebijakan New Normal harus melibatkan pihak intelektual (kampus), pemerintah daerah, organisasi profesi, Ormas, pemuka agama, mass media dan Pengusaha serta stake holder yang dianggap perlu.
Demikian juga dalam implementasi dan evaluasi mereka harus dilibatkan. Dengan kerja gotong royong beban menjadi ringan dan masalah cepat teratasi dan yang lebih utama adalah semua pihak akan menjalankan New Normal secara sinergis, penuh kesadaran dan gembira.
Bangsa ini akan mempunyai budaya baru, new normal yang diterima dan dijalan seluruh stake holder bangsa. sekaligus menerapkan budaya gotong royong yang merupakan ruh Pancasila. Kemudian disempurnakan dengan berdoa semoga Tuhan segera merubah Covid menjadi Coffee...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H