Mohon tunggu...
Sri Mulyati
Sri Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekedar berbagi pengalaman :)

Kehidupan berjalan sesuai kehendak-Nya. Keinginan dan cita-cita tak usah diumbar tapi diwujudkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Rekognisi UPI 2021: Kampus Mengajar sebagai Jembatan Perbaikan Pembelajaran pada Masa Pandemi di SDN Legok Pego

24 September 2021   14:46 Diperbarui: 24 September 2021   14:48 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maka dari itu, sekolah ini menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas yaitu siswa datang ke sekolah untuk mengambil tugas untuk dikerjakan dan pada hari selanjutnya pada minggu itu jawaban dari tugas itu dikumpulkan, itu berlanjut sampai  berakhirnya semester genap kemarin. Pembagian jadwal datang ke sekolah yaitu kelas 1 dan 2 pada hari senin dan sabtu, kelas 3 dan 4 pada hari selasa dan kamis sementara kelas  5 dan 6 pada hari rabu dan kamis.

Selama kampus mengajar berlangsung, pembelajaran diadakan secara tatap muka namun durasi waktu mengajarnya berselang tiga jam. Dari pembelajaran awal yang telah dilakukan terdapat banyak catatan penting untuk diperbaiki. Tingkat literasi siswa dari semua kelas masih rendah, ditemukan sejumlah siswa di kelas tinggi proses membacanya dikatakan masih kurang.  

Apalagi literasi pada kelas rendah sangat banyak yang harus diperbaiki, didapati banyak siswa yang lupa nama-nama huruf sehingga harus kembali diulang dari awal. Fokus utama pada program kampus mengajar yaitu giat membangun semanagat literasi dan mengembangkan kemampuan numerasi siswa.

Dokpri
Dokpri

Melihat kondisi tersebut pengajaran terhadap literasi semakin ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan siswa SDN Legok Pego dengan siswa SD lainnya. Kemampuan ini berguna bagi siswa, demi kemajuan hidupnya di masa yang akan datang. 

Siswa kelas rendah belum difokuskan mengikuti pembelajaran tematik tetapi fokus kepada perbaikan literasi dan numerasi siswa yang menggunakan materi pembahasan pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. 

Sedangkan, kelas tinggi sudah diperkenalkan dengan namanya teknologi yang memudahkan mereka dalam mencari sumber belajar dan ilmu selain dari buku. Pembelajaran tematik telah mampu diterapkan dan diikuti pada siswa kelas tinggi.

Dokpri
Dokpri

Disamping itu, menumbuhkan semangat belajar pada siswa itu sangat penting. Kita dan guru seringkali memunculkan berbagai macam meode dan media agar membuat siswa lebih giat mengikuti pembelajaran di sekolah. 

Tapi semua perlu peran orang tua yang mendukung anaknya bersekolah dengan baik. Kebanyakan orang tua acuh menjadikan anak menyepelekan namanya “belajar”. Dengan demikian, meskipun seorang guru memberikan motivasi yang banyak jika siswanya tidak diberi motivasi oleh orang tuanya pasti tidak akan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun