Menurut Sidi Ghazalba seperti dikutip Abdin Nata, filsafat adalah sesuatu yang mendalam, sistematis, radikal dan universal untuk mencari kebenaran, hakikat dan hakikat dalam kaitannya dengan segala sesuatu yang ada. Hasbullah Bakri dari Darwis A. Soereiman mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang mendalami segala sesuatu yang berkaitan dengan Tuhan, alam semesta, dan manusia untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana segala sesuatunya, sejauh akal budi manusia mampu. Apa itu sikap? menyatakan bahwa itu harus berupa pengetahuan.
Jika kita memahami filsafat ini, mempunyai substansi, yaitu filsafat adalah sebuah proses, suatu cara untuk terus mencari kebenaran sambil mencari kebenaran, dan filsafat sebagai adalah upaya untuk memahami gagasan. Mengajukan pertanyaan kepada seseorang memberi Anda gagasan untuk memikirkan pertanyaan yang diajukan dan mencoba menemukan jawabannya.
Logika berasal dari kata sifat Yunani 'logike' dan berkaitan dengan kata benda 'logos' yang berarti bahasa atau kata-kata sebagai perwujudan pikiran manusia (Salam, 1988: 162). Logika secara umum dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari penalaran yang valid (Suriasumantri, 2005: 46). Logika adalah suatu metode pemberian landasan kebenaran terhadap pengetahuan yang diperoleh dari proses berpikir.
Menurut Ibnu Sina, logika adalah ilmu peralihan dari apa yang sudah diketahui ke apa yang harus diketahui, beserta penjelasannya, serta jenis-jenis dan kegunaan relatif dari metode-metode tersebut, pengetahuan tentang sifat penggunaannya.
Logika juga dapat diartikan sebagai sarana hukum yang mencegah akal melakukan kesalahan dalam berpikir dan memberikan penerimaan terhadap akal dan pikiran dalam arti yang lebih luas sebagaimana dimaksud dalam bahasa sehari-hari (Khan, 2004: 79)
Bahasa adalah Menurut Santoso, bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan secara sadar oleh alat vokal manusia. Wibowo, bahasa adalah suatu sistem simbol, bunyi yang bermakna dan artikulasi (dihasilkan oleh alat vokal), sewenang-wenang dan konvensional. Pendapat lain mengenai pengertian bahasa dikemukakan oleh Syamsuddin dan beliau memberikan dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang digunakan untuk Pembentukan pikiran dan perasaan, keinginan dan tindakan, alat yang digunakan untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa merupakan tanda nyata baik dan buruk, budi pekerti, tanda nyata keluarga dan bangsa, tanda jelas keutamaan kemanusiaan.
Pembahasan
A. Peran Filsafat dalam Pembentukan Peradaban
Masyarakat mempunyai keraguan terhadap binatang. Pertanyaan manusia tidak pernah habis dan karena sifatnya ini, manusia mulai memikirkan segala sesuatu di sekitarnya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya yang membingungkan. Hal inilah yang mendasari pembentukan filosofis (Ansari, 2002: 15). Jika kita berbicara tentang lahir dan berkembangnya filsafat pada mulanya, maka kelahirannya tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan (sains) yang terjadi pada peradaban kuno (zaman Yunani) (Ahmadi, 2005: 22). Filsafat tidak lain hanyalah upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan pokok secara kritis, bukan secara dangkal dan dogmatis, seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari bahkan dalam ilmu pengetahuan (Setiawan,2004:37).Pengertian filsafat menunjukkan bahwa filsafat bertujuan untuk menemukan kebenaran, bertindak kreatif, serta menerapkan dan mewujudkan nilai-nilai.
Filsafat berperan dalam membangun peradaban. Filsafat berkaitan erat dengan inti peradaban manusia dan merupakan bagian integral dari eksperimen manusia dalam menghadapi kontradiksi, kekalahan, dan kemenangan kehidupan, serta kebutuhannya. Ilmu yang menempati kedudukan jiwa seutuhnya dan menduduki derajat tertinggi dalam penciptaan kekuatan adalah filsafat, Karena bidang studinya bersifat universal.
Ilmu filsafatlah yang mewakili kebutuhan dasar manusia, dan tanpa filsafat dan masyarakat ilmu pengetahuan tidak dapat bertahan (Purwadi, 2002: 38). Dengan kata lain, filsafat merupakan sumber segala kemungkinan dan kemajuan manusia dalam perkembangan kehidupan di dunia yang tidak terbatas dan tidak terbatas. Peradaban yang merupakan perpaduan pikiran dan sikap serta cara membimbing kehidupan dan tindakan sosial masyarakat, tidak dapat dipisahkan dari tradisi-tradisi filosofis yang selalu membantu manusia menyikapi kehidupan dan kesejahteraan serta pada akhirnya membawa kemajuan bagi peradaban. (Mariam,2004: 8) Karena kebahagiaan, sebagiannya, harus merupakan suatu bentuk kontemplasi yang setidaknya terdiri dari aktivitas intelektual, berdasarkan pemahaman ide-ide filosofis dan kontemplatif (Riemann, 1989: 253).