Roudlatul Qur'an menggunakan metode pembelajaran yang tidak terikat pada metode tertentu. Sehingga para santri lebih nyaman untuk menghafal Al-Qur'an sebab metode yang sesuai keinginan atau kemampuan setiap individu.Â
Pondok pesantren Roudlatul Qur'an memiliki santri yang sangat beragam, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Artinya, pondok pesantren ini terbuka untuk semua kalangan, terdapat dua pondok dalam Roudlataun Qur'an yaitu pondok untuk santri putra dan pondok untuk santri putri. Jumlah santri di pondok pesantren Roudlatul Qur'an sekitar 220 santri yang terbagi atas 100 santri putra dan 120 santri putri.Â
Para santri tidak hanya menghafalkan Al-Qur'an, tetapi meraka juga mendapatlan pendidikan formal yang satu yayasan dengan pondok seperti Madrasah Ibtidaiyah dan SMP. Sedangkan untuk SMA/MA berada diluar naungan pondok pesantren.
Pondok pesantren Roudlatul Qur'an memiliki jadwal kegiatan diantaranya sebagai berikut: kegiatan pertama dimulai pada jam 03.00 WIB dengan sholat tahajud kemudian dilanjutkan dengan mengaji dan setoran hafalan kepada abah dan ibu pondok pesantren pada pukul 03.30 WIB sampai subuh dilanjutkan sholat subuh berjama'ah. Setelah sholat subuh dilanjutkan tadarusan sampai jam 06.15 WIB, bagi santri yang sekolah setelah tadarusan bersiap-siap untuk berangkat sekolah.Â
Sedangkan bagi santri yang tidak sekolah melaksanakan shalat dhuha. Pulang sekolah sekitar 12.00 WIB, para santri melaksanakan sholat dzuhur berjama'ah, setelah jama'ah santri kembali muroja'ah sendiri hafalan yang sudah disetorkan kepada abah dan ibu pondok sebelumnya. Setelah itu istirahat, kemudian tiba waktu ashar untuk sholat berjama'ah dan dilanjutkan belajar di Madrasah Diniah sampai jam 17.00 WIB.Â
Memasuki waktu magrib para santri melaksanakan sholat jama'ah magrib, setelah itu para santri ngaos dengan abah dan ibu sampai isya'. Waktu isya' santri sholat berjama'ah dilanjutkan tadarusan sampai pukul 21.00 WIB, kemudian istirahat. Kegiatan pondok pesantren wajib diikuti oleh santri secara tertib.
Pondok pesantren Roudlatul Qur'an juga termasuk pondok yang cukup dikenal dikalangan masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan adanya santri yang mondok di pondok tersebut, bukan hanya bersaral dari masyarakat lokal namun juga ada yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Seperti; Sumatra, Banjarmasin, Karimunjawa, Kebumen, dan Kendal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H