Melihat harga bahan pokok juga ikut mengalami lonjakan harga disamping sarana persembahyangan. Disisi lain pembeli juga mengeluh dengan hal tersebut, bisa dikatakan keadaan ini menjadi dilema baru pasca pandemi. Tapi para pembeli mau tak mau harus memebeli barang tersebut untuk kebutuhan hari raya. Harga yang naik bukan hanya dipicu oleh hari raya, tapi juga ketersediaan barang di pasaran.
"Sudah biasa kalau hari raya Galungan begini, semua harga naik. Cabai sama minyak juga naik akhir-akhir ini. Tapi mau gimana lagi kan? Kita harus tetap beli karena kebutuhan buat hari raya nanti" ungkap Kadek Dian (18) salah satu pembeli pada Rabu, 1 Juni 2022
Sarana persembahyangan seperti bunga ia beli jauh-jauh hari untuk menghindari harga yang terlalu tinggi saat mendekati hari raya. Biasanya harganya makin mahal jika membeli pada H-1 sebelum hari raya. Kebimbangan yang sama juga dirasakan para pembeli lain, bagi mereka ini harus dijalani dengan tabah dan sabar.
Keadaan ini memang memberi sisi berbeda di dunia perdagangan, bagi sebagian pedagang ini merupakan kesempatan bagus untuk menjual dagangan agar lebih untung. Tapi tidak banyak dari mereka juga beranggapan mematok harga terlampau tinggi juga menjadi kedala bagi pelanggan setia mereka yang akan kecewa dengan hal tersebut. (ri)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H