Jika seorang ayah mengidap gangguan kejiwaan maka anak dan istrinya seperti hidup di neraka jahanam. Dan bila seorang ibu yang mengidap, maka sang anak dan suami bagaikan menghadapi musuh dalam selimut yang setiap saat tanpa terduga bisa menimbulkan hal-hal yang fatal.
Pada umumnya ada ketertutupan jika ada anggota keluarga yang mengidap sakit jiwa. Akibatnya, orang luar cenderung sulit mengenali tanda-tanda gangguan kejiwaan yang menimpa seorang keluarga secara dini. Perawatan secara dini bisa dilakukan sehingga mengurangi resiko yang fatal.Â
Namun, jika keluarga atau suaminya sejak awal telah mengetahui bahwa istrinya mengidap sakit jiwa yang serius tetapi membiarkan saja atau hanya dirawat ala kadarnya sehingga tidak sesuai secara medis, maka sang suami sebetulnya bisa dijerat secara hukum. Faktor utama yang menjadi pencetus gangguan jiwa yaitu faktor genetik ( internal ). Sementara faktor eksternal atau lingkungan lebih disebabkan oleh semakin beratnya beban kehidupan atau ekonomi dimasa sekarang. Selain itu masih banyak faktor psikososial yang dapat menjadi predisposisi atau presipitasi gangguan jiwa. [SRIM]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI