Konsep Taman Islam
Namun, ada yang berbeda dengan taman di masa keemasan Islam jika ditinjau dari beberapa aspek. Rancangan taman pada masa itu harus merepresentasikan syurga seperti yang diceritakan dalam banyak ayat-ayat Alqur’an dan Hadist. Konsep ini dikenal sebagai konsep taman Islami yang mengatur penggunaan elemen-elemen taman dengan jelas.
Jika merujuk Alqur’an dan Hadist, elemen lunak (soft material) dalam rancangan taman Islami yang paling banyak disebut adalah elemen air, disifati mengalir,memancar, jernih, lezat, dan memiliki beberapa aliran. Selain itu, ada elemen pohon yang disifati memberi naungan, buahnya dapat dimakan dan tempat berlindung hewan tertentu.
Sedangkan elemen keras (hard material) yang banyak disebutkan yaitu bangunan taman dan pintunya yang menunjukkan keseimbangan elemen alami dan buatan. Â Bangunannya disifati sebagai tempat yang indah dan memiliki lebih dari satu pintu untuk menerima kedatangan penghuninya dengan kriteria spesifik.
Elemen desain juga disebutkan baik dari warna, suara dan aroma. Secara spesifik warna yang identik adalah hijau, emas, perak, putih dan merah. Penghuni syurga diceritakan tidak akan mendengarkan suara hiruk pikuk yang mengganggu dan tidak bermanfaat memberikan inspirasi suasana taman yang tenang dan hanya terdengar suara-suara yang baik saja. Â Berbagai hadist juga menyebutkan wangi syurga sebagai wangi kasturi yang dapat tercium dari jarak yang jauh.Â
Karakter taman Islami nonfisik diisyaratkan setidaknya dalam 13 ayat Alquran bahwa taman Syurga menjadi tempat istirahat bagi mukmin dari lelahnya beribadah dan mengahadapi ujian dunia.
Salah satu taman Islami yang sangat monumental dan terkenal hingga kini adalah Taman Alhambra, Taman dari Istana Merah di Spanyol. Taman yang didominasi ubin, batu-bata dan dinding keramik yang berwarna merah dengan perpaduan marmer putih yang indah dengan gaya arsitektur Moor yang khas. Penggunaan geometri yang rumit, ukiran yang halus, dan ornamen-ornamen yang sangat detail. Aplikasi kaligrafi Arab, mozaik  yang menghiasi dinding serta penggunaan air juga menjadi salah satu elemen penting dalam konsep taman Islami.  Hal ini terlihat dalam penggunaan kolam-kolam dan air mancur. Penggunaan air yang sangat kreatif dan indah dengan menempatkan salurannya mengalir di seluruh kompleks istana, menciptakan suasana yang sejuk dan menyegarkan.
Taman dan Raja
Pada masa itu, Taman menjadi tempat Raja atau pemimpin untuk menepi dan merenung jika akan memutuskan perkara-perkara besar. Misalnya, membuat keputusan tentang perang, strategi, kebijakan-kebijakan dan menetapkan hukum-hakam dalam masyarakat.
Berada di Taman dengan konsep syurga mengingatkan Sang Raja, apakah keputusan yang akan diambil mendekatkannya atau menjauhkannya dengan Syurga? Apakah ia akan menjadi Raja di syurga atau akan menjadi Raja yang terusir dari Syurga? Taman dibuat semirip mungkin dengan gambaran syurga untuk mempengaruhi keadaan psikologi Sang Raja dan menguatkan keimanannya. Raja adalah pemimpin yang titahnya akan menentukan hajat hidup orang banyak dan kelak akan mempertanggungjawabkan keputusannya di hadapan Rabb yang Agung.