Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Guru - guru

Saya ingin mengembangkan pemikiran dan ide-ide saya dalam bentuk tulisan yang kemudian bisa dipublikasikan di Rubrik Kompasiana, selain itu saya juga ingin mendapatkan pengalaman dari tulisan- tulisan beberapa tokoh terkait dengan Pendidikan,Budaya dan artikel- artikel yang lain yang bisa menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Memesona, Guru yang Dibutuhkan di Zaman Z

26 Februari 2024   14:55 Diperbarui: 26 Februari 2024   14:55 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran yang membuat siswa nyaman dan percaya diri. (Foto : Dok/Les)

Tentu kita menginkan menjadi sosok guru yang baik hati (memesona). Sosok guru yang mampu memberikan keteladanan dilingkungan sekolahnya.. Keberadaannya sangat dinantikan dan kepemimpinannya sangat lugas dan hambel dalam mengelola kelasnya. Karena bagimanapun guru hingga kini tetap menjadi ujung tombak dalam kemajuan pendidikan.

Guru yang memesona adalah guru yang murah senyum, dekat dengan siswa namun dia juga mampu memahami administrasi pembelajaran dengan baik. Selain itu, ia juga mampu menjadi sahabat terbaik buat guru dan karyawan yang ada di sekolah tersebut. 

Dia mampu mengelola semua komponen yang ada di dalam sekolah, dan dapat berinteraksi dengan baik dengan stake holder yang ada dan lingkungannya. Dia paham akan tugasnya sebagai seorang pendidik dan sekoligus seorang pemimpin. Ada tiga tugas utama yang dilakukan oleh seorang  guru yaitu: enlight, educate, empower. Ketiga hal utama itu akan melahirkan iman, ilmu dan amal.

Enlight menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya mencerahkan. Jadi menjadi guru itu harus bisa mencerahkan lingkungan sekolahnya, guru, karyawann dan peserta didiknya. Educate maksudnya seorang guru harus mampu pula mendidik baik di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Sedangkan Empower memiliki maksud seorang guru hendaknya mampu memberdayakan sumber daya yang ada, demi kemajuan dan kebaikan sekolah.

 Apa yang dilakukannya guru hendaknya mampu memberikan pelayanan pendidikan yang baik dan mempunyai kekuatan yang tangguh untuk menaklukkan dirinya sendiri. Dia harus mampu memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain. Selain itu, guru yang baik dantidak sombong adalah guru yang memiliki sifat kenabian seperti shidiq, tabligh, amanah, dan fatonah. Dia mampu berbuat jujur, tidak pernah berdusta, mampu berkomunikasi dengan baik, bertanggung jawab, dan cerdas.

Dia memiliki tingkat kedewasaan yang tinggi dan pantang mengeluh. Dia merupakan simbol dari perjuangan seorang guru tangguh berhati cahaya. Tentu untuk mencapai hal di atas, dia harus memiliki daya juang yang tinggi dan pantang menyerah. Di dalam dirinya memiliki kepemimpinan yang mumpuni dan bercahaya. Hal itu terjadi karena dirinya memiliki kepribadian yang super dan memiliki kerendahan hati serta keluhuran budi.

Dia mampu melayani sesamanya dengan penuh kebaikan, dan tidak hanya melulu ingin dilayani. Sebab guru itu harus melayani semua stake holder yang ada di sekolah mulai dari guru, karyawan, siswa, orang tua siswa dan masyarakat. Dia tahu bahwa hadiah dari melakukan kebaikan adalah kebaikan itu sendiri. Terjadilah sistem yang sinergis dari seorang guru yang visioner. Dalam dirinya juga mempunyai dua dimensi visi, yaitu: dimensi ibadah dan dimensi sosial.

Dia sanggup memberikan contoh teladan yang baik dalam hubungannya kepada Sang maha Pencipta, dan rekan-rekan sejawatnya. Hablumminalloh (hubungan kepada Allah), dan hamblumminanas (hubungan kepada manusia) terlihat jelas dalam kesehariannya yang menginspirasi. Guru yang baik hati dan tidak sombong juga harus paham psikologi anak, kurikulum, manajemen, dan pengembangan mutu sumber daya manusia untuk membuat sekolahnya menjadi yang dicintai masyarakat.

Intinya guru yang baik hati dan tidak sombong adalah dia merupakan sosok yang ramah namun berwibawa, luwes, hambel tetapi tetap tegas. Selain itu juga yang bersangkutan memiliki sikap  transparansi masalah keuangan agar tidak terjadi korupsi. Pokoknya guru tak boleh korupsi. Dia harus berani mengatakan, "Katakan tidak pada Korupsi". Guru yang baik dan tidak sombong akan mampu mendorong bawahannya untuk berkembang lebih baik.

Selanjutnya guru yang baik hati dan tidak sombong  harus mampu menciptakan pemimpin-pemimpin baru. Artinya,  dia juga mampu memberikan regenari yang baik dan tepat waktu.  Semua itu dilakukan dari hasil kerjasama atau supertim yang solid dari kepemimpinan seorang guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun