Mohon tunggu...
sri lestari
sri lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya seorang mahasiswi yang berasal dari sumatra utara, namun berkuliah di Aceh tepatnya di Institut Agama Islam Negri Langsa. hobi saya menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Bersiwak untuk Kesehatan Gigi dalam Al-Qur'an dan Hadis serta Pandangan Sains dalam Bersiwak

5 Desember 2024   19:16 Diperbarui: 5 Desember 2024   19:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya banyak hadis yang membahahas dasar pensyariatan dan keutamaan siwak terdapat dalam banyak dalil dari hadits yang, namun saya hanya mengambil beberapa diantaranya sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi saw. beliau bersabda, "Seandainya bukan karena khawatir akan memberatkan orang-orang mukmin, pasti aku perintahkan mereka mengakhirkan sholat isya dan bersiwak setiap akan melaksanakan sholat (Shahih: Muttafaq Alaih), namun tidak termasuk perintah mengakhirkan sholat Isya".

"Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu" (HR. Bukhari-Muslim)

Ibnu Daqiqil 'Ied menjelaskan sebab sangat dianjurkannya bersiwak ketika akan shalat, beliau berkata: "Rahasianya yaitu bahwasanya kita diperintahkan agar dalam setiap keadaan ketika bertaqorrub kepada Allah, kita senantiasa dalam keadaan yang sempurna dan dalam keadaan bersih untuk menampakkan mulianya ibadah". Dikatakan bahwa perkara ini (bersiwak ketika akan shalat) berhubungan dengan malaikat karena mereka terganggu dengan bau yang tidak enak. Berkata Imam As-Shan'ani : "Dan tidaklah jauh (jika dikatakan) bahwasanya rahasianya adalah digabungkannya dua perkara yang telah disebutkan (di atas) sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari hadits Jabir Radhiyallahu 'anhu.: "Barang siapa yang makan bawang putih atau bawang merah atau bawang bakung maka janganlah dia mendekati mesjid kami. Sesungguhnya malaikat terganggu dengan apa-apa yang bani Adam terganggu dengannya" (HR. Bukhari).

            Dan ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak hanya bersiwak ketika akan shalat saja, bahkan beliau juga bersiwak dalam berbagai keadaan. Diantaranya ketika dia masuk kedalam rumah

"Telah meriwayatkan Syuraih bin Hani, beliau berkata : "Aku bertanya kepada 'Aisyah : "Apa yang dilakukan pertama kali oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam jika dia memasuki rumahnya ?" Beliau menjawab:"Bersiwak". (HR. Muslim)

Atau ketika bangun malam, sebagaimana hadis Nabi riwayat Hudzaifah bin Yamani yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari:

"Dari Hudzaifah ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu, dia berkata : "Adalah Rasulullah jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak". (HR. Bukhari).

Bahkan dalam setiap keadaan pun boleh bagi kita untuk bersiwak. Sesuai dengan hadits di atas Rasulullah Saw memutlakkannya dan tidak mengkhususkannya pada waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu siwak boleh dilakukan setiap waktu, sehingga tidak disyaratkan hanya bersiwak ketika mulut dalam keadaan kotor.

Mungkin timbul pertanyaan kenapa Nabi saw. menganjurkan siwak dengan kayu Arak. Ternyata memang terdapat manfaat yang sangat besar, baik dari segi keagamaan, kesehatan dan juga Iptek. Jika memang keberadaan dan keutamaan siwak seperti ini juga menyebabkan memperoleh ridha Allah swt. dan Nabi saw. sendiri yang menganjurkan umat ini untuk memperbanyak bersiwak, serta beliau juga sangat sering menggunakannya sampai pada waktu ajal akan menjemputnya sehingga beliau saw. menutup matanya yang terakhir.

  • Bersiwak di Tinjau dari Segi Iptek

Islam sangat memperhatikan kebersihan badan, pakaian, dan tempat (lingkungan). Karena itu, untuk melaksanakan shalat lima waktu, Islam mensyari'atkan wudhu dan mensunnahkan bersiwak (menyikat gigi) sebelum berwudhu, juga setiap bangun tidur dan setelah makan, apalagi ketika akan membaca Alquran. Nabi saw. menekankan pelaksanaannya mengingat banyaknya faedah dan keagungan membersihkan gigi.Benda yang disunnahkan yang dapat menyucikan mulut dan membersihkan gigi misalnya sikat gigi dan kayu Arak yang suka dipakai oleh Nabi saw. Kayu Arak ini tentu lebih baik daripada benda yang lain, seperti sikat gigi, pasta gigi, obat kumur dan lain sebagainya yang memang memiliki khasiat dalam masalah mulut, gigi dan gusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun