Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pohon Pepaya Saya: Iseng Iseng Berhadiah

16 November 2023   08:37 Diperbarui: 16 November 2023   09:13 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon pepaya stunting. Tingginya hanya 2/3 dibanding pohon normal yang terlihat di belakangnya - dokpri

Saya sendiri saat ini kondisi kesehatannya tidak ideal. Selain punya gula darah dan kolesterol diatas normal, ada penyakit asam urat yang juga mengancam. Makanya pepaya menjadi salah satu buah pilihan saya. 

Saya punya 5 buah pohon pepaya dalam tabulampot, semuanya jenis California. Tiga bibitnya saya beli, sedang duanya lagi hasil ndeder atau membuat bibit dari biji. Sengaja saya tanam dari sumber bibit berbeda agar bisa dibandingkan mana yang lebih baik. 

Ndeder itu mudah. Cukup beli buahnya, pilih yang kualitasnya bagus, nikmati daging buah dan sisihkan bijinya. Jemur biji biji tersebut selama 3 hari lalu tanam di media tanam. Masukan biji ke tanah sedalam 2 cm kemudian disiram. Tunggu saja sekitar 1 Minggu, nanti akan keluar kecambah, bakal pohon pepaya. 

Waktu itu saya tidak menanam melainkan menyebarkan bijinya secara acak. Tunas pohon pepayanya tumbuh tumpang tindih. Saya biarkan saja hingga tanaman tumbuh sekitar 3o cm. Dari pohon yang saling berhimpitan itu kelihatan mana tunas yang paling kuat dan tumbuh bagus. Tunas itulah yang saya pilih untuk ditanam. Yang lain saya potong potong untuk dijadikan pupuk alami. 

Untuk jenis buah pepayanya, saya pilih jenis California. Pepaya impor ini rasanya manis dan warna buah matangnya menarik. 

Umur bibit yang beli dan ndeder hampir sama, cuma beda satu bulanan saja. Bibit yang beli lebih tua. 

Pertumbuhan kelima bibit tersebut berbeda beda, walaupun media tanam dan pupuknya sama. Ada yang lebih subur dan tinggi, yang lain kelihatan stunting, meminjam istilah kondisi anak anak yang tumbuhnya terhambat. 

Pohon pepaya stunting. Tingginya hanya 2/3 dibanding pohon normal yang terlihat di belakangnya - dokpri
Pohon pepaya stunting. Tingginya hanya 2/3 dibanding pohon normal yang terlihat di belakangnya - dokpri

Penyebab pohon pepaya stunting saya cuma satu; kurang sinar matahari. Pohon pepaya yang cukup tersinari matahari tumbuh lebih tinggi dengan batang yang lebih gemuk. Sedangkan pohon yang sedikit kena sinar matahari, batangnya kurus dan pendek. 

Pohon pepaya yang normal kini sudah mulai berbuah di umur 4 bulan. Saya tidak memakai pupuk pabrik, cukup disirami dan diberi pupuk organik buatan sendiri. Bahannya EM4 (cairan berisi mikroorganisme yang dimati surikan) lalu dicamput cairan gula aren. 

Saya gembira ketika melihat kenyataan, pohon pepaya saya hanya setinggi 150 - 170 cm namun sudah berbuah. Hal itu berarti jika saatnya panen nanti, sekitar 3-4 bulan lagi, tingginya tidak sampai 2 meter. Saya tidak perlu bersusah payah naik tangga jika ingin memetiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun