Si sulung sedang belajar bahasa Jepang gratis dari seorang gadis Jepang, teman kami. Mereka barter pengetahuan bahasa. Anak kami belajar bahasa Jepang, si nona  belajar bahasa Indonesia.Â
Tahun depan giliran dia memperdalam bahasa Inggrisnya. Saya akan mencarikan seorang native speaker sebagai pembimbingnya, tentu yang gratis pula.Â
Anak pertama kami juga mendapat ketrampilan membuat anime dan berbahasa Inggris via Smartphonenya. Ketika seorang anak diajari menggunakan gawai secara bijak maka dia bisa memanfaatkan isinya untuk kepentingan masa depan.
Si bungsu sering diajak ke warung saya maupun istri. Dia bisa melihat bagaimana kedua orang tuanya bekerja. Tampaknya cowok 9 tahun ini punya bakat usaha. Di beberapa kesempatan dia mulai bisa berpikir tentang bagaimana menjual sesuatu. Dengan mengajak dia ke tempat usaha, kami berharap insting wiraswastanya bisa diasah.Â
4. Sudah cukup puas bersenang senang.Â
Saya dan istri punya kesenangan yang hampir sama; traveling, nonton bioskop, makan enak, hang out bersama teman teman. Semua itu sudah banyak kami lakukan saat masih muda.
Saat sudah menikah dan belum punya anak, kami berdua juga masih sering melakukannya. Bersenang senang memang tidak ada habis, namun rasanya kami sudah cukup. Kesenangan pribadi sudah bisa dikesampingkan.Â
Kemudian anak anak lahir.
Kami acapkali mengajak mereka piknik atau sekedar main. Kali ini tujuannya sedikit berbeda. Selain bersenang senang, saya dan istri juga melakukan edukasi kepada anak anak. Sekali dayung, dua tiga pulau dilalui.Â
Selama piknik atau bepergian, kami banyak mengajari mereka tentang segala sesuatu yang dilalui dan dilihat. Efek positif lain yang didapat adalah bersosialisasi.
Anak anak bertemu dengan banyak orang baru. Ada etika yang harus dijalankan. Hal tersebut bisa diketahui, dipelajari dan dijalankan ketika mereka keluar dari lingkungan rumah. Ini pendidikan gratis, tak perlu belajar khusus.Â
Kegiatan tersebut kami lakukan tanpa ada jadwalnya. Kadang terencana kadang pergi begitu saja. Karena keuangan terbatas, kami harus pandai pandai mengatur strategi agar tujuan bersenang senang dan edukasi bisa dicapai.Â