Apakah Anda punya benda kesayangan?Â
Sayang itu tidak sama dengan cinta. Buktinya; malam pertama pengantin baru tidak pernah disebut ber-sayang tapi ber-cinta. Sebagian orang malahan menyebutnya belah duren. Jauh banget dengan arti kata sayang.Â
Yang namanya sayang pasti tidak ingin berpisah dengan yang disayang. Dipandang, dibelai, dipeluk, dicium adalah beberapa tingkah laku untuk menggambarkan berharganya sesuatu yang disayang itu.Â
Ada orang yang saking sayangnya setiap hari tidur, memeluk dan mencium yang disayanginya, lebih dari perlakuan terhadap pasangan resminya. Ya wajar saya, karena yang disayangi oleh orang tersebut adalah bantal yang menemaninya sejak kecil.Â
Ada juga seorang istri juga marah marah karena kelakukan suaminya. Sang suami lebih sayang kepada burung kecilnya daripada tubuh semlohei sang istri.Â
Sekali lagi, apakah Anda punya sesuatu yang disayang?Â
Saya punya.Â
Sesuatu itu wujudnya berupa motor Honda Supra X 125.Â
Sepeda motor itu saya mulai miliki Desember 2005. Belinya kredit karena waktu itu uang tunai saya ditabung untuk persiapan menikah walaupun belum punya pacar.Â
Heran?Â
Anda mungkin lebih heran lagi jika tahu bahwa sebelum kredit motor saya sudah membuat setelan jas untuk acara nikah.
Saya juga sudah kontak teman teman yang punya ketrampilan mendekorasi  foto wedding beserta pembuat videonya. Gedung dan kateringnya juga sudah saya incar. Yang belum hanya undangan nikahnya saja. Agak telat karena nama calonnya belum ada. Itu namanya sedia payung sebelum hujan, meskipun hujannya bertahun tahun kemudian baru datang.Â
Makanya, wahai para jomblo...
Sebaiknya Anda meniru saya membuat baju pengantin walau belum punya pacar.Â
Selain untuk investasi, juga mengantisipasi sewa atau membuat baju yang biayanya semakin mahal.Â
Kalau butuh uang, Anda bisa juga menyewakan baju yang maunya dipakai sekali seumur hidup itu.
Lagipula dengan memandangi pakaian tersebut, Anda akan termotivasi untuk segera mencari gandengan. Truk saja punya ..Â
Kembali ke Supra X 125.
Motor warna merah putih itu hingga kini masih berfungsi baik. Usianya sudah 17 tahun, sweet seventen. Walaupun sudah tua, mesin Jepang ini masih setia menemani saya menjadi tukang ojek online.Â
Warna motornya yang sama dengan bendera kita bukan berarti saya seorang patriot pembela bangsa. Warna itu pilihan seorang cewek yang hanya saya kenal lewat SMS saja.Â
Mengapa saya meminta dia memilihnya?Â
Biasalah, itu modus cowok untuk membuat seorang gadis merasa dihargai.Â
Saya tahu hatinya girang walau cewek itu pura pura kaget saat saya pinta untuk memilih warna. Dia bertanya, "Lho kok aku yang memilih? ".Â
Pura pura kaget itu juga modus seorang cewek jomblo agar dia terlihat cuek atau tidak butuh cowok.Â
Buktinya setelah percakapan itu hampir setiap hari dia yang selalu ngajak ngobrol terlebih dahulu, tetap via sms.Â
Walaupun akhirnya kisah memilih warna motor itu berakhir dengan miris, karena hingga kinipun kami belum pernah bertemu, tetapi setidaknya saya punya kenangan manis soal warna motor kesayangan saya.Â
Selama 17 tahun motor Jepang ini jarang sekali menyusahkan oleh sebab mesinnya rusak. Kata tukang servis langganan, mesin si merah putih memang bagus, tidak ada cacatnya.Â
Mendapat mesin motor bagus itu tidak serta merta begitu saja. Mau tau caranya?Â
Ini tips saya.Â
Berilah uang pada tukang cek motor di dealernya. Minta dicarikan mesin yang paling bagus.Â
Tidak semua motor yang dikirim dari pabrik memiliki kualitas sama bagus. Ada saja motor yang punya kekurangan baik dari sisi mesin ataupun bodi.Â
Waktu itu di dealer ada beberapa motor yang bisa dilihat, dicoba lalu dipilih. Saya tidak sreg dengan semua motor yang tersedia.Â
Warna tidak cocok, rangka tidak simetris serta mesin berbunyi kasar adalah penyebabnya. Akhirnya saya bilang untuk menunggu pengiriman motor selanjutnya dari pabrik. Mungkin perlu waktu untuk menunggu.Â
Anda tidak perlu buru buru mendapat motor baru. Jika ingin mendapat barang yang bagus dan tahan bertahun tahun, menunggu seminggu dua minggu mestinya tidak masalah.Â
Jangan kuatir, memberi uang kepada tukang cek motor bukan berarti penyuapan. Bukan pula gratifikasi atau tindak pidana penyucian uang (TPPU). Kalau yang ilegal ilegal itu terkhusus bagi penyelenggara negara dan kroni kroninya.Â
Disamping  mesinnya yang bagus sejak dari pabrik, saya juga rajin melakukan perbaikan jika ada yang terasa kurang enak.
Sparepart yang digunakan saya usahakan bukan barang KW. Dengan memakai produk ori motor menjadi lebih awet.
Mungkin karena saya rawat dengan baik, motor Supra saya membalasnya dengan tidak pernah rewel saat dipakai.Â
Akhir akhir ini hati saya mendua. Tuntutan pekerjaan membuat saya berpikir untuk mengganti tunggangan.Â
Sebagai tukang ojek online, saya sering dapat order mengantar penumpang. Terkadang ada penumpang yang terlihat kurang suka membonceng motor tua seperti Supra X saya.Â
Walaupun motor saya bersih, tidak berisik, tidak pernah mogok plus disertai pelayanan maksimal, tetap saja ada pelanggan yang merasa tidak nyaman. Itu hak mereka. Konsumen sudah membayar, mereka berhak mendapat fasilitas dan pelayanan seperti yang diinginkan.Â
Saya pernah membaca ada pelanggan ojek online yang mengusulkan fitur memilih motor saat memesan order goride. Fitur ini mirip pilih jenis mobil pada layanan gocar. Jika aplikator memenuhi keinginan tersebut, kasihan betul nasib tukang ojek online yang motornya dinomor duakan.Â
Makanya agar bisa melayani konsumen dengan baik, saya berniat untuk membeli motor baru. Ada catatannya; kalau saya punya uang. Beli motor jenis matic bukan yang saya inginkan melainkan motor manual seperti Supra saya.Â
Motor matic memang trendy, santai dan gampang dioperasikan. Namun untuk dipakai bekerja keras seperti tuntutan ojek online, motor tanpa kopling ini akan kewalahan.Â
Kontur wilayah Salatiga dan sekitarnya adalah berbukit dan bergunung. Tanjakan akan membuat mesin motor matic bekerja lebih keras. Dia menjadi lebih boros dan apabila tidak kuat nanjak sangat berbahaya karena bisa mundur tak teratur.Â
Bahaya lain yang bisa ditimpulkan kala mengendarai motor matic adalah saat melintasi turunan tajam.Â
Tidak seperti jenis motor manual yang punya kopling gigi dan engine brake untuk membantu pengereman, motor matic tidak punya. Sering terjadi kecelakaan motor matic di turunan tajam oleh sebab rem blong.Â
Di wilayah tertentu di sekitar Salatiga, semisal Gunung Gajah Mungkur, ada himbuan hingga larangan menggunakan motor matic tersebab tanjakan dan turunan yang ekstrim.Â
Jenis motor tunggangan, yang disukai para gadis dan mak mak, itu memang mestinya dipakai di wilayah perkotaan yang kontur wilayahnya datar datar saja.Â
Saya lebih suka memakai motor manual terutama yang masih memakai karburator. Mesin injeksi memang irit dan perawatannya lebih mudah, namun tenaganya lemot. Disamping itu kelebihan mesin motor dengan karburator; apabila kehabisan bensin, motor tinggal didorong lalu isi bahan bakar, hidupkan, jreng, mesin langsung hidup.Â
Mesin injeksi tidak demikian.Â
Jika kehabisan bahan bakar tidak boleh didorong. Ada komponen yang akan rusak jika dipaksakan didorong. Mesin  dengan sistem injeksi juga tidak boleh terlalu sering kehabisan bahan bakar, fuel pump nya juga bisa rusak. Harganya cukup menguras kantong bagi tukang ojek seperti saya.Â
Ada pula keribetan walau motor injeksi sudah diisi  bahan bakar setelah kehabisan. Motor tidak boleh langsung dipakai. Setelah dihidupkan, harus nunggu fuel pump bereaksi dulu. Setelah bahan bakar terisi, matikan mesin, tunggu sejenak, hidupkan lagi baru aman dijalankan. Pokoknya lebih ribet dari motor karburator yang tinggal isi bensin lalu jalan saja.Â
Jika suatu hari saya bisa beli motor baru, saya tidak akan meninggalkan Supra tua ini.
Bukan soal mesin bagus dan nostalgia indah saja yang menjadi alasan, seteleh dipikir pikir motor kesayangan ini ternyata sudah menghasilkan uang ratusan juta, 1 istri dan 2 anak cantik dan ganteng.Â
Bukan 1 anak dengan 2 istri cantik dan ganteng lho.. Emangnya saya penyuka jeruk sekaligus juga pisang ?Â
Salatiga 130523.166
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H