Secara skill, baik individu maupun kolektif, anak anak kita jelas lebih baik. Dilihat secara statistikpun kita masih unggul jauh dengan 4 negara penghuni grup A. Makanya tak heran jika kita bisa menang cukup besar.Â
Namun, lihatlah permainan Garuda Muda. Salah passing adalah satu sisi yang menjadi penyakit lama timnas kita. Padahal satu hal ini adalah ketrampilan dasar pesepakbola.Â
Saya juga melihat pemain muda kita masih terburu buru. Ini menandakan mental yang kurang kuat karena kurang tenang dalam berpikir dan bertindak.Â
Pertahanan 4 bek sejajar yang gampang diterobos. Kalau kelemahan ini menandakan pemain masih belum nyetel atau strategi pelatih yang kurang dipahami anak didiknya.Â
Khusus 4 bek yang belum optimal jelas terlihat pada dua pertandingan terakhir melawan Timor Leste dan Kamboja.Â
Lini pertahanan kita kocar kacir ketika terjadi serangan balasan cepat tim lawan. Beruntung karena lini depan kedua negara tersebut kurang tajam, Garuda muda hanya kebobolan 1 gol.Â
Yang membuat saya ngeri adalah; dengan permainan yang  begitu saja, di babak semifinal nanti sudah menunggu Vietnam, salah satu tim kuat di Asia Tenggara.Â
Negara komunis ini mempunyai tim sepakbola yang terkenal cepat dengan teknik tinggi. Bersama Thailand, Vietnam selalu menjadi momok yang menakutkan bagi kesebelasan kita di kelompok umur maupun senior.Â
Saya berharap pelatih Indra Sjafri bisa secepatnya memperbaiki kelemahan di semua sektor. Jika tidak, pecinta Timnas Indonesia akan menonton semifinal Sea Games 2023 dalam keadaan penuh kekuatiran dan kengerian. Serangan bergelombang yang cepat dari timnas Vietnam akan membuat Garuda Muda keteteran.
Namun demikian, syukurlah ada beberapa hal yang membuat perasaan ngeri sedikit berkurang.Â
Pertama, kita mempunyai waktu istirahat sehari lebih panjang. Hal ini bisa membuat stamina Garuda Muda lebih bugar. Saya kira hal ini sudah dipikirkan pelatih kita dalam menyusun strategi.Â