Si sulung itu sudah bisa berjalan sebelum berusia 10 bulan, makanya sebelum berumur 2 tahun, pertumbuhannya sudah bagus. Dia bisa leluasa bermain dengan kelinci layaknya bermain dengan boneka.Â
Namun ada suatu hal yang harus diperhatikan:
'Siapkan pengetahuan dan ketrampilan sebelum memelihara binatang jika tak ingin mereka cepat mati'
Kesalahan ketika pertama kali membeli kelinci adalah kami tidak paham cara memeliharanya. Yang kami tahu kelinci itu menggemaskan, makanannya wortel dan sayuran.Â
Tiga hari di rumah kami, kedua kelinci itu mencret mencret. Karena tak tahu cara mengobatinya, 2 hari setelah mencret keduanya mati. Ada rasa sedih dan menyesal, tetapi karena memang ingin punya hewan peliharaan, kami membeli sepasang kelinci lagi.Â
Kali ini saya bertanya kepada penjual kelincinya, bagaimana cara memberi makan kelinci. Jawabnya, sayur harus dilayukan dulu sebelum diberikan ke kelinci dan sekali sekali diberi pelet khusus kelinci. Berbekal info tersebut saya kemudian melakukan metodenya. Beli pelet lalu sayur yang akan diberikan, dilayukan terlebih dulu.Â
Awalnya metode itu berhasil. Lima hari kami pelihara, sepasang kelinci itu masih sehat dan lincah bermain. Namun menginjak hari keenam, kelinci mencret lagi. Hari ketujuh, keduanya mati bergiliran.Â
Saya ke pasar hewan dan membeli sepasang lagi. Kali ini info dari pedagang, kelinci mati karena kedinginan, kandang harus rapat. Saya pulang dengan pengetahuan baru.Â
Kandang kelinci lalu diberi pelindung agar kelinci tak kedinginan, makan sesuai anjuran pedagang, harapan kelinci berumur panjang membuncah.Â
Harapan tak sesuai kenyataan. Hanya beberapa hari sepasang kelinci itu bertahan, keduanya mati menginjak hari kesembilan. Saya putus asa dan kapok memelihara kelinci lagi. Kelinci ternyata binatang peliharaan yang mudah mati.Â