Hal berbeda dengan Kerajaan yang diakui pemerintah. Mereka punya istana kuno dan bisa dikunjungi sebagai tujuan wisata sejarah.Â
Kedua. Benda benda bersejarah.
Didalam sebuah istana biasanya akan diisi koleksi benda benda seni bernilai tinggi yang menjadi sejarah sejak awal berdirinya sebuah Kerajaan. Makanya istana tersebut biasanya juga difungsikan sebagai Museum Sejarah.Â
Namun ada kesamaan diantara tiga Kerajaan baru dengan Kerajaan yang lama, semua ada perangkatnya.Â
Selain ada raja atau sultan atau baginda, ketiga kerajaan tersebut juga mempunyai perangkat kerajaan. Entah nama pangkat atau sebutannya sama apa tidak dengan Kerajaan asli, yang jelas orangnya ada. Soal digaji atau sukarela, itu urusan lain lagi.Â
Ketiga. Modal.Â
Satu lagi yang menjadi pembeda adalah soal modal.Â
Kerajaan asli yang diakui pemerintah jelas sudah punyai modal terlebih dahulu. Rajanya pasti berdarah biru. Silsilah keturunannya gampang ditelusuri.Â
Punya rakyat yang mengakui juga modal yang harus dipunyai sebuah Kerajaan. Jika tanpa rakyat, raja akan memerintah siapa? Contohnya DIY, setiap kali Sultan bertitah, masyarakat Yogyakarta banyak yang mengikuti. Itu artinya warga Jogjakarta masih mengakui Sri Sultan sebagai rajanya.Â
Modal yang lain adalah bangunan dan lahan. Semua Kerajaan asli di Jawa sudah pasti punya istana, punya lahan yang luas peninggalan pendahulunya.
Mereka tentu juga punya modal kekayaan. Bisa berupa uang, benda bersejarah ataupun perhiasan.Â