Saya menggemari musik rock sejak SMP, itu sekitar tahun 80an. Waktu itu baru kenal dengan Skid Row, Judas Priest, Motley Crue, Twisted Sister, ACDC dll.Â
Saat mahasiswa tahun 90an, saya menggemari Metallica, GnR, Nirvana, Red Hot Chili Pepper dll. Namun tetap mendengarkan lagu lagu rock sebelumnya. Hal itu terus berlangsung sampai saya merantau untuk bekerja.Â
Saya juga menyukai beberapa grup rock lokal seperti Jamrud, El Pamas dan beberapa penyanyi rock Indonesia, lelaki maupun. Perempuan.Â
Namun setelah bekerja saya jarang mencari dan mendengarkan lagu metal baru. Hanya lagu lagu lama yang didengarkan. Tahun 2000an saya sudah tidak tahu perkembangan musik metal.Â
Cerita musik metal yang menyatukan terjadi ketika saya bekerja di sebuah wilayah yang cukup terpencil di Indonesia Timur. Di sebuah kecamatan yang dari ujung satu ke ujung yang lain jaraknya bisa mencapai 60 km. Letak desa satu ke desa lainnya banyak yang berjauhan.Â
Saya tinggal di sebuah desa kecil yang jarang listrik. Kalau ada, seminggu hanya menyala 2 kali, bergiliran dengan desa desa sekitarnya. Listrik menyala dari jam 6 sore sampai jam 11 malam.Â
Rumah yang saya  tempati adalah rumah kayu 2 lantai, merangkap sebagai ruang pertemuan dan pelatihan.  Rumah itu hanya ditinggali 2 orang, saya dan penduduk lokal.Â
Saya satu satunya orang Jawa yang tinggal di desa itu. Bahkan di beberapa desa sekitarnya.Â
Anda bisa bayangkan berapa kesepiannya saya disitu. Orang kota, tidak ada listrik, satu satunya orang Jawa, tidak bisa bahasa daerah setempat, tidak ada rekan kerja yang menemani.Â
Untungnya saya membawa walkman. Yang menurut orang disitu 'benda ajaib' yang bisa mengeluarkan musik.Â
Kemana mana walkman dibawa. Kaset yang saya punya adalah Metallica, GnR, Skid Row, Dewa 19 dan beberapa kaset India.Â