Air adalah material yang paling penting bagi semua makhluk hidup. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Manusia, binatang juga tanaman tidak bisa hidup tanpa air.
Untuk kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum, mandi, mencuci pakaian semua membutuhkan air. Tanpa air, semua makhluk hidup tidak bisa bertahan bahkan bisa mati.
Karena pentingnya air bagi makhluk hidup, Nabi Muhammad saw melarang menghambur-hamburkan air saat berwudu.
Selain itu apabila persediaan air sangat terbatas, maka kita dianjurkan menggunakan air untuk kebutuhan yang lebih mendesak seperti makan dan minum, sedangkan wudu bisa diganti dengan melakukan tayamum.
Hujan deras semalam suntuk yang mengguyur wilayah kabupaten Blitar pada hari rabu malam tanggal 13 April 2023 telah memicu terjadinya banjir besar di beberapa sungai di wilayah Sungai Lekso, Sungai Soso, Sungai Semut, Kali Kebo serta Sungai Kacuk.
Banjir besar tersebut telah merusak beberapa area persawahan di pinggiran sungai, kolam ikan, kandang bebek bahkan beberapa tanaman di sekitar sungai.
Banjir besar juga membuat debit air meningkat, sehingga aliran sungai membludak dan memenuhi dam penahan banjir sehingga membuat air melompat naik.
Hal tersebut membuat beberapa wilayah terisolasi dan berdampak pada kegiatan harian warga, seperti anak-anak sekolah tidak bisa berangkat ke sekolah karena akan sangat berbahaya saat melewati dam yang telah "membludak".
Selain itu, banjir juga telah membuat beberapa inftrastruktur yang ada di Blitar, terutama wilayah kecamatan Gandusari rusak parah.
Sebuah desa di lereng Gunung Kelud, tepatnya Desa Slumbung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, terjadi krisis air bersih pasca terjadinya hujan deras malam itu.
Krisis air bersih terjadi karena beberapa pipa sepanjang 300 meter yang berfungsi mengalirkan air dari sumber utama ke arah tampungan air hilang terbawa arus banjir.
Selain itu, terjadi longsoran yang cukup parah menimpa sumber air sehingga akses untuk menuju sumber air memerlukan jalan alternatif dengan cara membuka "jalan alternatif" yang baru.
Karena rusaknya beberapa infrastruktur tersebut, membuat desa Slumbung terjadi krisis air bersih.
Dengan berbagai cara, masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan air. Sungai yang sudah beberapa puluh tahun sebagai satu-satunya tempat mencari air telah ditinggalkan masyarakat, kini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi.
Masyarakat kembali menggunakan sungai untuk memenuhi kebutuhan akan air, seperti mandi, mencuci atau bahkan "ngangsu" air dibawa pulang untuk masak.
Masyarakat yang tidak terdampak bahu-membahu membantu warga yang terdampak dengan mengirimkan air menggunakan tandon-tandon air.
Secara sukarela, beberapa pemuda mengantarkan air ke rumah-rumah warga yang telah meletakkan beberapa wadah seadanya di depan-depan rumah.
Selain pemuda setempat, bantuan air juga datang dari beberapa relawan dari luar desa, sejumlah organisasi seperti RAPI, LAZISNU bahkan pedagang yang seringkali memasarkan dagangan ke Desa Slumbung turut membantu warga masyarakat.
Pemandangan berjejernya kaleng, timba, panci, galon air mineral, bak, genthong ada di mana-mana. Di tiap depan rumah warga, tempat-tempat air tersebut dipasang dengan harapan mereka mendapat giliran air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sementara itu, para relawan berkeliling desa tanpa kenal lelah 24 jam sehari mencari tempat dan wadah air kosong untuk diisi air yang tentunya kehadirannya sangat dinantikan warga masyarakat.
Pemerintah desa berinisiatif serta mengatur jadwal agar pembagian air bisa merata dan menjangkau seluruh warga desa.
Di saat seperti ini, kita baru menyadari betapa bernilainya "air" bagi kehidupan. Kita yang sehari-hari menggunakan air dengan royal tanpa pernah berfikir panjang bagaimana jika hidup tidak ada air.
Ironi memang, karena Desa Slumbung yang terkenal akan hasil pertaniannya dan sangat ijo royo-royo ternyata mengalami krisis air.
Pada momen sepuluh hari bulan Ramadlan ternyata Allah Swt memberikan ujian ini.
Momen ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua untuk berlomba-lomba melakukan amal saleh.
Semoga amal semua relawan mendapat balasan yang lebih dari Allah Swt.
Blitar, 16 April 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI