Selain itu, banjir juga telah membuat beberapa inftrastruktur yang ada di Blitar, terutama wilayah kecamatan Gandusari rusak parah.
Sebuah desa di lereng Gunung Kelud, tepatnya Desa Slumbung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, terjadi krisis air bersih pasca terjadinya hujan deras malam itu.
Krisis air bersih terjadi karena beberapa pipa sepanjang 300 meter yang berfungsi mengalirkan air dari sumber utama ke arah tampungan air hilang terbawa arus banjir.
Selain itu, terjadi longsoran yang cukup parah menimpa sumber air sehingga akses untuk menuju sumber air memerlukan jalan alternatif dengan cara membuka "jalan alternatif" yang baru.
Karena rusaknya beberapa infrastruktur tersebut, membuat desa Slumbung terjadi krisis air bersih.
Dengan berbagai cara, masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan air. Sungai yang sudah beberapa puluh tahun sebagai satu-satunya tempat mencari air telah ditinggalkan masyarakat, kini menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi.
Masyarakat kembali menggunakan sungai untuk memenuhi kebutuhan akan air, seperti mandi, mencuci atau bahkan "ngangsu" air dibawa pulang untuk masak.
Masyarakat yang tidak terdampak bahu-membahu membantu warga yang terdampak dengan mengirimkan air menggunakan tandon-tandon air.