Mohon tunggu...
Sri Dewi
Sri Dewi Mohon Tunggu... Konsultan - Nama Sri Dewi

Nama Sri Dewi tempat tgl lahir Bagan Batu 09 Oktober 1997, hobi membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbangga atau Kembali Berbenah? Mengingat Ketika Indonesia Tidak Lagi Menyandang sebagai Negara Berkembang

22 Januari 2021   15:29 Diperbarui: 22 Januari 2021   15:52 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Dan di Indonesia sendiri sejak masuknya
    Virus Corona atau wabah COVID-19.
    Menurut kepala BPS Suhariyanto sendiri
    Menyatakan bahwa di Indonesia tingkat
    Pengganguran mengalami lonjakan dari
    5.23% menjadi 7,07%. Hal tersebut karena
    Banyak sekali perusahaan yang mem PHK
    Karyawannya karena tidak sanggup
    Membayar upah disebabkan perusahaan
    Mereka ikut terdampak pandemik.

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
   Dan indikator ini juga merupakan pembeda
   Antara Negara Maju dan Negara
   Berkembang, jika di Negara Maju angka
   Kematian bayi dan Ibu Melahirkan sangat
   Rendah. Tapi di Indonesia sendiri
   Menurut Evaluasi Milenium Development
   Goals (MDGS) pada 2015, angka kematian
   Ibu di Indonesia cukup tinggi mencapai
   305 per 100.000 dari angka kelahiran
   Hidup.

5. Angka Melek Huruf
   Angka melek huruf juga merupakan suatu
   Indikator untuk melihat berapa banyak
   Jumlah penduduk yang sudah mampu
   Membaca dan menulis, dan di Indonesia
   Kini angka melek huruf mengalami
   Kenaikan setiap tahun nya hal itu berarti
   Angka buta huruf di Indonesia mengalami
   Penurunan. Dan berdasarkan survei Sosial
   Ekonomi Nasional ( SUSENAS) dan BPS
   Menyatakan sampai tahun 2020
   Hampir 98% Penduduk Indonesia sudah
   Melek huruf, karena pada tahun 2019 buta
   Aksara turun 0.15 menjadi 1,78%.

 Sumber foto.JawaPos.com
 Sumber foto.JawaPos.com
Selain 5indikator diatas juga ada beberapa indikator lain nya yang dapat
Membedakan antara Negara Maju dan
Negara berkembang antara lain seperti
Tingkat pendidikan, usia harapan hidup,
Pengeluaran, dan kesehatan.

Tidak dipungkiri ada kebanggaan tersendiri
Saat Negara Indonesia tidak lagi yang menyandang sebagai Negara berkembang itu berarti negara kita secara ekonomi mampu bersaing dengan negara lain nya. Dan tentunya ini mampu memiliki dampak positif kedepannya. Meskipun ada dampak kerugian yang mungkin terjadi yaitu tidak diberikan nya lagi hak istimewa  pada Negara Maju yaitu GSP atau bea cukai yang rendah.

img-20210122-145755-600a8895d541df4d9a299913.jpg
img-20210122-145755-600a8895d541df4d9a299913.jpg
                     

Namun jika kita melihat dari keseluruhan penjelasan di atas layakkah Negara kita menyandang sebagai Negara Maju  
Atau semua itu hanya sebuah status baru yang merupakan bagian dari politik Amerika Serikat demi merebut hati Indonesia.
Semua kembali pada pandangan kita masing-masing, semoga Indonesia benar-benar mampu membuktikan tanpa harus terikat dengan status baru yang terus menjadi tanda tanya kita semua.

Referensi dikutip dari berbagai sumber
*Antara News*BPS*Kompas.com*Indonesia.baik.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun